Universitas Airlangga Official Website

Delegasi FH UNAIR Raih 3rd Runner Up dan Best Prosecutor Memorial pada National Rounds IHL MCC 2022

Delegasi FH UNAIR pada International Humanitarian Law Moot Court Competition 2022. (Foto: Dokumentasi Narasumber)

UNAIR NEWS – Bukan kali pertama bagi delegasi Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH UNAIR) berhasil meraih juara pada kompetisi International Humanitarian Law Moot Court Competition (IHL MCC). Sebelumnya, delegasi FH UNAIR berhasil menyabet gelar First Runner Up pada IHL MCC 2021.  

Kali ini, delegasi FH UNAIR berhasil meraih gelar Third Runner Up dan Best Prosecutor Memorials pada tingkat National Rounds yang diselenggarakan pada 5 – 20 November 2022. Delegasi tersebut beranggotakan Auralia Rizki Putri (2020) sebagai ketua delegasi, Alyssa Febyana M. (2020), Delfi Nilarosa (2021), dan Arofta (2021). IHL MCC tahun ini juga menjadi spesial karena Host University untuk tingkat National Rounds merupakan FH UNAIR itu sendiri. 

Melalui wawancara dengan UNAIR NEWS pada Senin (12/12/2022), Alyssa selaku perwakilan delegasi menjelaskan IHL MCC masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya yang membahas mengenai hukum humaniter internasional dan diselenggarakan oleh International Comittee of the Red Cross

“Bedanya IHL MCC dengan international moot court competition lain yaitu IHL MCC ini diprosesnya di International Criminal Court yang hanya memidanakan individuals,” jelas Alyssa. 

Alyssa menerangkan untuk penyeleksian delegasi IHL MCC 2022 melalui paper dan oral selection submission. Para calon delegasi, lanjut Alyssa, diuji dari segi writing maupun public speaking

Coach kita juga berasal dari mahasiswa FH UNAIR sendiri. Ada Arya Raditya dari angkatan 2020, serta Michael Christian Laila Maghfira, dan Axel Cross dari angkatan 2019,” tutur Alyssa. 

Alyssa juga menceritakan pengalaman tim mereka selama melaksanakan persiapan IHL MCC 2022 selama empat bulan. Untuk memorial submission, ujar Alyssa, mereka melakukan riset dengan detail dan rajin melakukan review secara berkala. Mereka juga mengecek formatting dan hal-hal lainnya. 

“Untuk latihan pleading selama satu bulan intensif. Pada latihan pleading juga dibantu oleh senior kami, Yosua Iskandar dari FH UNAIR 2018,” papar Alyssa. 

Alyssa mengatakan kesulitan yang ia hadapi selama melaksanakan persiapan sebenarnya lebih kepada pressure dari diri sendiri. Untungnya, ucap Alyssa, selama persiapan mereka banyak dibantu oleh coaches dan juga para senior. 

“Untuk kesulitan lain seperti biasa kesulitan di bagian time management karena kita harus mengorbankan waktu tidur dan waktu main, tetapi saya tidak pernah menyesal karena hasil tidak akan mengkhianati usaha,” ujarnya. 

Sebagai penutup, Alyssa menyampaikan kesan pesan dan tips selama mengikuti IHL MCC 2022. 

“Karena FH UNAIR jadi Host University juga tahun ini, jadi selama pleading itu kami sebagai delegasi berusaha untuk pura-pura tidak mengenal panitianya yang merupakan mahasiswa FH UNAIR sendiri. Itu cukup lucu sih karena kompetisinya kan juga diselenggarakan secara offline,” cerita Alyssa. 

Untuk tips, sambungnya, Alyssa menyarankan untuk memperdalam riset dan memperbanyak diskusi dengan anggota tim. 

“Dan yang paling penting jangan sepelekan formatting dalam pembuatan memorial karena ada penaltinya,” pungkas Alyssa. (*) 

Penulis : Dewi Yugi Arti 

Editor : Feri Fenoria