UNAIR NEWS – Filantropis sekaligus CEO Mayapada Group Dato’ Sri Tahir memberikan dana hibah penelitian kepada 10 profesor Universitas Airlangga. Pengusaha selaligus investor itu memberikan dana penelitian sebesar 10 miliar untuk memajukan pendidikan dan penelitian di Indonesia.
Secara seremoni, pemberian dana dilakukan disela-sela pengukuhan mahasiswa baru jenjang magister, doktoral, spesialis, dan profesi di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C UNAIR pada Rabu (8/8). Terkait pemberian dana hibah penelitian itu, Rektor UNAIR Prof. Moh. Nasih mengatakan bahwa ke-10 profesor merupakan top scientist yang karyanya sudah banyak berpengaruh dan memiliki dampak.
“Mereka (para peneliti, Red) adalah etalase dari kampus ini di luar negeri, karena karyanya banyak disitasi orang lain di luar negeri. Di sisi lain, UNAIR tidak ingin Tri Dharma Peguruan Tinggi ini ada yang njomplang dan tidak tegak,” terang Prof Nasih.
Rektor mengatakan, selama ini UNAIR masih kurang di bidang riset. Maka dari itu, profesor yang sudah sangat produktif ditingkatkan lagi produktifitasnya dengan berbagai macam cara, termasuk professorship melalui dana hibah oleh Tahir Foundation.
“Nilai dana hibah itu sebesar 1 miliar setahun, selama 3 tahun. Tentu nanti akan ada evaluasi dalam satu tahun progres seperti apa,” kata Prof Nasih yang juga masuk dalam 10 penerima dana hibah.
Bisa saja, lanjut Nasih, nanti dana hibah akan dialihkan untuk profesor lain yang lebih siap mana kala profesor penerima tidak menunjukkan perform dan target yang bagus.
Hibah Tahir Professorship Program itu diberikan kepada 10 profesor UNAIR. Mereka adalah Prof. Soetjipto, dr., M.S., Ph.D. (Guru Besar Fakultas Kedokteran, meneliti tropical infectious disease), Prof. Dr. Kuntaman, dr., M.S., SpMK. (Guru Besar Fakultas Kedokteran, meneliti antimicrobial resistance and infectious disease), Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si. (Guru Besar Fakultas Sains dan Teknologi, meneliti structure and function of industrial lignocellulosic complex enzymes), Prof. Dr. Moh. Yasin, Drs., M.Si. (Guru Besar Fakultas Sains dan Teknologi, meneliti fibre sensor and fibre laser).
Juga Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., CMA. (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, meneliti good government governance), Prof. Dr. Dian Agustia, S.E., M.Si., Ak. (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, meneliti environmental sustainability and corporate governance), Prof. Badri Munir Sukoco, S.E., MBA., Ph.D. (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, meneliti dinamika persaingan dan kinerja organisasi), Prof. Ir. Moch. Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D. (Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan, meneliti exploration and development culture technology for seaweed), Prof. Dr. Suharjono, Apt., M.S. (Guru Besar Fakultas Farmasi, meneliti translational medicine), dan Prof. Dr. Bagong Suyanto, Drs., M.Si. (Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, meneliti radikalisme dan intoleransi beragama).
Ada tiga luaran program yang harus dihasilkan oleh masing-masing profesor dalam tiga tahun itu. Pertama, wajib menghasilkan publikasi tiga artikel top tier journals (top 300 atau top 10 pada masing-masing subjek kategori). Kedua, wajib menghasilkan tiga artikel pada top tier journals (top 300 atau top 10 pada masing-masing bidang) dalam status under review. Ketiga, menghasilkan dua buku penerbit nasional dan satu buku penerbit internasional yang terpandang.
Pemberian dana hibah penelitian bersamaan dengan pengukuhan sebanyak 1518 mahasiswa baru, dengan rincian jenjang S2 sebanyak 989 mahasiswa, S3 sebanyak 203 mahasiswa, profesi sebanyak 11 mahasiswa, spesialis sebanyak 261 mahasiswa, dan subspesialis sebanyak 15 mahasiswa. 34 di antara mereka yang dikukuhkan adalah mahasiswa mancanegara. (*)
Penulis: Binti Q. Masruroh
Editor: Nuri Hermawan