Universitas Airlangga Official Website

10 Proposal Ormawa UNAIR Lolos Seleksi Pendanaan Call for Pengmas SDGs 2023

UNAIR NEWS – Sebanyak 10 dari 57 proposal ormawa lolos seleksi pendanaan kegiatan Call for Pengmas SDGs 2023 sebagai rangkaian acara UNAIR SDGs Festival 2023. Beberapa ormawa yang lolos seleksi pendanaan kegiatan tersebut meliputi BEM FIB UNAIR, BEM FEB UNAIR, BEM UNAIR, Hima S1 Fisika UNAIR, BEM Vokasi UNAIR.

Ada pula Hima D3 Teknologi Laboratorium Medik UNAIR, Hima D4 Manajemen Perkantoran Digital UNAIR, Hima Paramedik Veteriner UNAIR, BSO Nursing Journalist FKP, dan Hima S1 Rekayasa Nano Teknologi UNAIR.

Call for Pengmas SDGs 2023 merupakan kegiatan hibah pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh SDGs Center UNAIR yang ditujukan kepada organisasi mahasiswa. Tujuannya agar mahasiswa memiliki pengetahuan dasar terkait dengan SDGs dan turut aktif dalam mencapai tujuan SDGs di Indonesia sampai tahun 2030.

“Jadi SDG Center ingin mengedukasi dan kita bekerja sama dengan para ormawa (organisasi mahasiswa) ini sebagai pioneer mahasiswa. Kita memberikan pemahaman SDGs sekaligus cara implementasinya,” ucap Bayu Arie Fianto SE MBA PhD Ketua SDGs Center UNAIR.

Ketua SDGs Center UNAIR itu juga mengatakan bahwa SDGs Center UNAIR menginisasi program Call for Pengmas sebagai program baru di tahun 2023. Karena pada umumnya, dosen yang mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut.

Nah, dari program di sini kami ambil kebaruannya. Kami berikan hibah pendanaan kepada seluruh ormawa yang ada di naungan universitas, baik di tingkat prodi, fakultas, maupun universitas,” jelasnya.

Ciri Proposal Lolos Seleksi

Bayu Arie Fianto SE MBA PhD juga mengatakan bahwa salah satu ciri proposal yang lolos seleksi pendanaan adalah ormawa yang memiliki desa binaan secara berkelanjutan. Serta, memberikan dampak yang bermanfaat pada desa tersebut. Seperti menjadikan Desa Mandiri pada akhir pelaksanaan program.

“Maksud dari berkelanjutan adalah program pembinaan desa tersebut tidak hanya berhenti pada satu tahun saja, melainkan tiga sampai lima tahun ke depan,” ucapnya.

Bayu Arie Fianto SE MBA PhD menambahkan bahwa 10 proposal ormawa yang lolos seleksi pendanaan itu telah memenuhi syarat kualifikasi. Dalam proses seleksi pendanaan, SDGs Center UNAIR memiliki dua juri internal yang merupakan dosen UNAIR. Mereka memiliki tolak ukur indikator penilaian.

“Jadi kalau bisa dibilang proposalnya itu 60 persen mengandung inovasi ide sesuai poin-poin SDGs, sesuai tema kita,” tambahnya.

Terdapat tiga indikator yang menjadi acuan dalam penilaian proposal. Tiga indikator tersebut berfokus pada target dari pemerintah, United Nations dan Times Higher Education (THE) Impact Rankings.

Harapan

Dosen FEB UNAIR itu berharap agar para mahasiswa memiliki kesadaran terhadap perannya menjadi agent of change. Mereka harus mampu memberikan sesuatu yang bermanfaat, berdampak, dan bermakna bagi desa yang menjadi sasaran pengabdian.

“Tujuan pengmas ini agar mahasiswa jg punya pengetahuan dasar ttg SDGs serta ikut aktif terlibat pencapaian SDGs di Indonesia sampai 2030,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Fachrizal Hamdani

Editor: Binti Q. Masruroh