Universitas Airlangga Official Website

3 Langkah Strategis Pengentasan Kemiskinan Ekstrem ala Deputi PMK

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Andie Megantara PhD.

UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana (SPS) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menghadirkan kuliah tamu pada Sabtu (9/4/2022). Kali ini Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Andie Megantara PhD mengisi gelaran via daring tersebut.

Kemiskinan Ekstrem

Bersama mahasiswa dan peserta kuliah, Andie berbagi tentang upaya penghapusan kemiskinan ekstrem. Individu dengan kemiskinan ekstrem adalah mereka yang pengeluarannya setara dengan 345.355 rupiah per bulan atau sekitar 11.000 rupiah per hari

Sejauh ini, Indonesia sendiri tercatat masih memiliki angka kemiskinan ekstrem sekitar 3 persen dari total penduduk. “Angka itu cukup rendah dan penurunan kemiskinan ekstrem di Indonesia sebenarnya cukup cepat sejak tahun 1998. Tapi, progresnya masih kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, atau Myanmar,” jelas Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional tersebut.

Karena itu, Andie menekankan tiga strategi pengentasan kemiskinan ekstrem. Pertama adalah kehadiran perlindungan sosial untuk mengurangi beban pengeluaran. Strategi itu dapat hadir melalui program-program bagi individu maupun keluarga seperti bansos, KIP, KIS, PKH, dan lain sebagainya.

Kedua adalah meningkatkan pendapatan melalui program pemberdayaan masyarakat. “Ketiga, kita harus mengurangi kantong kemiskinan dengan menangani area-area kumuh. Beberapa programnya seperti BSPS, pembangunan sanitasi dan air bersih,” imbuhnya.

5 Kebijakan Percepatan

Pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, Andie menyebut ada lima langkah kebijakan percepatan kemiskinan ekstrem. Langkah-langkah tersebut mencakup percepatan validasi dan basis data nasional, perumusan strategi pengentasan kemiskinan yang terintegrasi dan terkonsolidasi, serta dukungan kebijakan fiskal tahun 2022-2024.

Selain itu, pemerintah juga berupaya mengoptimalkan sumber daya non-APBN sebagai pelengkap dari keterbatasan sumber dana APBN. Terakhir, kolaborasi intervensi kebijakan digunakan sebagai percepatan penanganan kemiskinan ekstrem secara terintegrasi.

“Lewat langkah itu, harapannya di tahun 2024 nanti Indonesia bisa meraih zero percent kemiskinan ekstrem,” tuturnya.

Acara itu sendiri hadir melalui via Zoom Meeting dan live streaming Youtube Sekolah Pascasarjana UNAIR Channel. Gelaran tersebut menjadi bagian dari Kuliah Strategic Leadership SPS UNAIR yang berkolaborasi dengan berbagai tokoh lintas sektor. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Feri Fenoria

Baca juga:

Pakar UNAIR: Abnormalitas Otak Pasca Covid-19 Dapat Dikurangi dengan Terapi Dokter

Sekolah Pascasarjana UNAIR Gelar Diskusi “Kepemimpinan sebagai Kunci Sukses dalam Berwirausaha”

Pengembangan Investasi Pasca Pandemi untuk Transformasi Ekonomi