Universitas Airlangga Official Website

Menristekdikti Resmikan Rumah Sakit Hewan Pendidikan UNAIR

PROF. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak., menandatangani prasasti dalam peresmian Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Universitas Airlangga pada Rabu (11/7) didampingi Rektor UNAIR Prof. Dr. Muhammad Nasih, S.E., Mt., Ak., CMA. (Foto: Feri Fenoria Rifa’i)
PROF. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak., menandatangani prasasti dalam peresmian Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Universitas Airlangga pada Rabu (11/7) didampingi Rektor UNAIR Prof. Dr. Muhammad Nasih, S.E., Mt., Ak., CMA. (Foto: Feri Fenoria Rifa’i)

UNAIR NEWS – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak., meresmikan Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Universitas Airlangga pada Rabu (11/7). Didampingi Rektor UNAIR Prof. Dr. Muhammad Nasih, S.E., MT., Ak., CMA., Menristekdikti menandatangani prasasti peresmian RSHP UNAIR.

RSHP UNAIR berdiri pada 1 Januari 1972 berdasar SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sebelum diresmikan di lokasi yang baru, RSHP UNAIR bertempat di Jalan Setail No. 1 Surabaya. Pemindahan ke lokasi baru di Jalan Mulyorejo Kampus C itu terjadi pada 1 Januari 2000.

Dalam sambutannya, Prof. Nasir menyampaikan bahwa peresmian tersebut menjadi sangat penting sebagai perhatian serius dari kementerian. Khususnya terhadap bidang-bidang yang bisa mendorong pada peningkatan kualitas mahasiswa.

Selain itu, peresmian tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah peran universitas kepada masyarakat. Khususnya penyelesaian masalah-masalah pada hewan konsumsi. Misalnya, penyakit kuku, mulut, dan vitamin.

”RSHP diharapkan bukan hanya memberikan perhatian kepada hewan-hewan jenis piaraan, tapi juga hewan konsumsi atau hewan potong,” katanya.

”Letaknya yang dekat dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga, RSHP ini juga diharapkan ke depan mampu terjalin kolaborasi penelitian terkait dengan penyakit yang berasal dari hewan,” tambahnya.

Menurut Prof. Nasih, penyediaan fasilitas peningkatan pendidikan bagi para mahasiswa tetap menjadi hal yang utama meski terdapat layanan bisnis pada RSHP UNAIR. Sebab, upaya peningkatan lulusan yang berkualitas melalui penyediaan fasilitas pendukung sangat penting. Khususnya dalam upaya mempersiapkan lulusan menghadapi revolusi industri 4.0.

”Perkembangan teknologi yang cepat turut memengaruhi berbagai bidang kehidupan. Misalnya, ada layanan E-Health,” sebutnya.

Terkait dengan hal tersebut, lanjut Prof. Nasih, fenomena semacam itu menjadi PR sekaligus tantangan bagi bidang kesehatan hewan, termasuk RSHP UNAIR. Sementara itu, Rektor UNAIR dalam sambutanya juga menyampaikan terima kasih kepada Menristekdikti. Terutam kesediannya dalam meresmikan fasilitas unggulan UNAIR tersebut.

Prof. Nasih menjelaskan, keberadaan RSHP UNAIR ditujukan untuk memberikan fasilitas penunjang pendidikan kepada seluruh civitas, baik dosen, mahasiswa, maupun tenaga yang lain. Terutama sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di UNAIR.

”RSHP ini adalah lab untuk peningkatan produk-produk akademik,” sebutnya.

”RSHP ini juga berperan sebagai support Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR. Termasuk menjadi bentuk pengabdian UNAIR terhadap masyarakat,” imbuhnya.

Prof. Nasih juga berpesan RSHP UNAIR untuk tidak terlena pada layanan. Tujuan penelitian dan pendidikan mesti tetap dinomorsatukan. Khususnya sebagai upaya turut memajukan bidang kedokteran hewan di Indonesia. (*)

Penulis: Feri Fenoria Rifa’i