UNAIR NEWS – Memasuki Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-73 Bangsa Indonesia, beragam perayaan diadakan sivitas Universitas Airlangga. Lomba-lomba yang merekatkan kerja sama tim dan kekompakan digelar. Bukan hanya mahasiswa, perayaan kemerdekaan juga diikuti dosen dan karyawan.
Kali ini Pusat Bahasa UNAIR turut menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Bangsa Indonesia dengan mengajak serta mahasiswa asing yang berstudi di UNAIR. Sebanyak 15 mahasiswa asing mengikuti lomba Agustus-an bersama karyawan dan pengajar di pusat bahasa UNAIR pada Kamis (16/8). Lomba-lomba itu sekaligus menjadi ajang memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada mereka.
Salah seorang panitia lomba yang juga Koordinator Training dan Test Pusat Bahasa UNAIR Imroatul Muhsinah., S.S., M.Pd, menyatakan bahwa kegiatan perlombaan tersebut bertujuan mengenalkan tradisi masyarakat Indonesia kepada mahasiswa asing. Khususnya mereka yang tengah belajar bahasa Indonesia di Pusat Bahasa UNAIR.
Muhsinah menambahkan, jenis lomba yang digelar, antara lain, lomba makan kerupuk, meletakkan tempeh di atas kepala, memasukkan paku ke dalam botol, dan memasukkan gelang karet ke sedotan. Di UNAIR, mahasiswa asing itu menempuh studi yang berbeda-beda dari jenjang S2 hingga S3. Di antaranya, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Sebanykan 15 mahasiswa asing itu berasal dari Myanmar, Zimbabwe, dan Palestina. Sebagian besar dari mereka studi di UNAIR dengan beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KMB) dari pemerintah Indonesia.
Sementara itu, salah seorang peserta asal Palestina Ihsan Idrees mendapat juara I lomba meletakkan tempeh di atas kepala. Mahasiswa S2 Hubungan Internasional FISIP UNAIR tersebut terlihat sangat antusias mengikuti perlombaan.
Ihsan mengungkapkan kegembiraanya saat mengikuti perlomban itu. Meski baru, Ihsan tampak sangat menikmati beragam perlombaan yang diadakan.
”Saya senang sekali mengikuti lomba ini. Saya juga senang ikut kompetisi. Kalau tahun depan ada, aku suka (ingin, Red) ikut,” ujarnya.
”Sebenarnya saya ingin lomba makan kerupuk. Itu kompetisi yang bagus, tapi karena aku puasa jadi aku nggak bisa ikut. Saya juara I meletakkan tempeh di atas kepala. Saya suka bisa melatih keseimbangan di kepala,” tambahnya. (*)
Penulis: Faris Ilham Rosyidi
Editor: Feri Fenoria Rifa’i