Universitas Airlangga Official Website

5 Mahasiswa UNAIR Raih Best Infographic Southeast Asia Paper Competition

Foto Mahasiswa pada saat Menerima Penghargaan sebagai Best Infographic (sumber: istimewa)

UNAIR NEWS – Kabar membanggakan kembali datang dari mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) di Southeast Asia Paper Competition, tepatnya raih Best Infographic. Mereka adalah Yahya Bachtiar Ivansyah, Raphael Abel Saputra, dan Albert Rafael (Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin), serta Nafiesa Zahra (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik), dan M. Ra’isa Haqqiquiddin R (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

Perlombaan itu merupakan ajang MIPA ROAD TO SCIENTIFIC PAPER#10 (MARS#10) yang bertema “Realizing an agent of change in the improvement of scientific and technology innovation  to resolve the global SDGs Issues”. Yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Ilmiah MIPA Saintis (KSI Mist) FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Kegiatan itu terlaksana di Universitas Negeri Yogyakarta (4-6/5/2023). Pesertanya adalah universitas di Indonesia. Kegiatan tersebut berlangsung dengan sukses dan membuahkan hasil yang manis bagi UNAIR.

Raih Penghargaan Best Infographic

Dalam ajang kompetisi tersebut, mereka dengan kompak telah berusaha semaksimal mungkin untuk meraih hasil yang memuaskan pada ajang nasional tersebut. Sehingga usaha tidak menghianati hasil dan mereka beroleh Silver Medal bagi UNAIR.

“Tim kami berhasil meraih Silver Medal menciptakan infografis yang menarik dan informatif, sehingga memperoleh penghargaan Best Infographic,” kata Nafiesa Zahra salah satu anggota tim.

Atas prestasi yang membanggakan, tidak luput dari kerja keras dan dedikasi melalui hasil karya infografis yang menarik dan informatif. Sehingga penghargaan Best Infographic yang mereka raih dapat menjadi karya komunikasi untuk menyampaikan informasi secara visual. 

Dalam perlombaan kegiatan MARS#10 ini seluruh peserta finalis berasal dari berbagai macam provinsi seperti hal nya provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Riau dan Yogyakarta. Di perlombaan ini juga menghadirkan juri dari berbagai Universitas seperti halnya IPB, ITS, dan UNY dengan metode penilaian 50 persen full paper, 40 persen presentasi dan 10 persen infografis.

Dan dengan mengangkat judul SNIFTER (Stunting Fighter): Efforts to Reduce the Prevalence of Stunting in Indonesia’s 3T Areas Using AI-Based Smart Drones. Outcome utama dari perlombaan ini adalah meningkatkan pengetahuan lebih dalam lagi akan penelitian ini. Sehingga akan berhasil menemukan telitian terbaru atau lanjutan untuk ilmu dimasa depan.

“Tidak hanya itu dengan mengikuti event MARS#10 dapat meningkatkan Pertumbuhan Intelektual karena kami terlibat dalam proses penelitian, analisis, dan penalaran,” katanya.

Harapan Bagi UNAIR

Tentunya melalui prestasi yang membanggakan ini dapat juga menjadi role-model bagi mahasiswa yang lain. Sehingga banyak mahasiswa yang juga bertanding untuk menciptkan berbagai karya yang inovatif.

Tidak hanya itu, tim ini juga berharap melalui kompetisi ini dapat juga memperluas jaringan koneksi nasional hingga Internasional. Karena kegiatan bergengsing ini merupakan ajang pertemuan dengan berbagai mahasiswa hebat yang ada di UNAIR,

“Dari karya yang kami hasilkan dapat dapat memperluas cakupan berfikir hingga Internasional serta meningkatkan pengetahuan mengenai isu stunting di bidang teknologi. Dari kegiatan ini juga, kami dapat menambah pengalaman lebih dan membawa citra baik bagi kampus tercinta khususnya UKM Penalaran UNAIR hingga ke mancanegara,” tutupnya.

Penulis: Monika Astria Br Gultom

Editor: Feri Fenoria

Baca juga:

Raih Silver Medal, Mahasiswa UNAIR Gagas Alat Presensi Berbasis Teknologi

UKM Karate DO UNAIR Borong 15 Medali