UNAIR NEWS – Mahasiswa berpretasi (Mawapres) adalah mahasiswa yang berprestasi dalam akademik maupun non akademik. Namun dalam proses penyeleksian, kabarnya, lebih diutamakan kepada mahasiswa yang memiliki nilai akademik baik.
Tentunya, menjadi mawapres memiliki beberapa syarat yang tidak mudah. Menjadi seorang mawapres tidaklah semudah yang dibayangkan. Karena nantinya, kita harus siap untuk melakukan syarat-syaratnya dan siap menjadi orang hebat. Ada beberapa tahap seleksi mawapres.
Mawapres terdapat dua jenis: fakultas dan universitas. Biasanya, akan diadakan open recruitment mawapres di fakultas. Setelahnya, akan diajukan untuk bersaing di level universitas. Berikut beberapa hal yang bisa dipertimbangkan bagi seseorang yang ingin menjadi mawapres.
1. Persiapan Awal
Menyiapkan judul paper yang akan ditulis dan dipresentasikan. Usahakan semaksimal mungkin dengan tema yang out of the box. Artinya, cari topik yang jarang atau tidak pernah dipikirkan orang lain.
2. Cara Belajar ala Mahasiswa
Belajar yang konsisten. Tidak harus dengan selalu membaca buku. Kita dapat belajar melalui organisasi, dengan membuat LKTI, makalah atau karya tulis lainnya. Jadi, harus sering menulis dan diskusi bagaimana pola dan format dalam penulisan yang baik dan benar.
3. Proses Seleksi
Semua mahasiswa dapat mengikuti seleksi mawapres. Namun, tetap harus dapat memenuhi semua persyaratan. Mawapres memiliki syarat IPK < 3,0. Selain itu, harus aktif berorganisasi dan bisa membuat paper. Untuk prosesnya sendiri, ada seleksi berkas atau karya tulis. Lalu, mempresentasikannya di depan juri dan dosen menggunakan bahasa inggris. Apabila sudah dipilih menjadi mawapres fakultas, akan langsung menuju seleksi mawapres universitas. Dengan saingan dari fakultas-fakultas lainnya.
4. Mawas Diri
Ketika menjadi mawapres, kita akan gampang jadi pusat perhatian. Dalam arti, semua hal yang kita lakukan akan ada pertanggungjawabannya. Kita harus menjaga sikap baik secara konsisten di lingkup nilai akademik, menjaga sikap di depan teman-teman mahasiswa, juga civitas akademika lainnya.
5. Terus Mengasah Kemampuan
Menjadi seorang mawapres, harus dapat membawa diri dengan baik. Dapat berbicara dengan luwes di depan banyak orang. Apalagi, saat berbicara atau presentasi di depan dosen dan juri. Yang paling penting, sanggup berbahasa Inggris dengan baik. Nervous itu biasa dan wajar. Maka itu, teruslah mengasah kemampuan. biar hasilnya dapat maksimal. (*)
Penulis: Khansaa K. Najla
Editor: Rio F. Rachman