UNAIR NEWS – Miranti Puspitasari, M.Si patut berbangga. Kerja kerasnya dalam mendalami ilmu Kimia jenjang pendidikan S2 (Master) di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga mengantarkannya sebagai wisudawan terbaik periode September 2016. Ia meraih IPK 3,95.
Berangkat dari keinginan awal yang sangat idealis, yakni mengembangkan kesejahteraan sesama manusia melalui riset, Miranti semakin menyadari tentang perlunya ilmu kimia untuk menanggulangi kerusakan lingkungan akibat industri. Sehingga tekadnya semakin bulat untuk mendalami riset tentang kimia tersebut.
“Kesuksesan seorang manusia tidak hanya diukur melalui materi, namun juga seberapa besar sumbangsihnya bagi kesejahteraan manusia lainnya,” katanya kepada UNAIR News.
Bidang biokimia yang ia tekuni di FST UNAIR memang sedikit menyimpang dari yang ditekuninya pada studi S1-nya, yakni kimia anorganik. Namun ia tetap menunjukkan hasil cemerlang dalam penelitian untuk tesisnya yang berjudul “Deteksi Gen dan Uji Aktivitas Enzim Katabolik dari Actinobacillus sp. P3(7) terhadap substrat hidrokarbon”. Penelitian itu mengkaji kemampuan bakteri hidrokarbon oklastik dalam mendegradasi senyawa-senyawa hidrokarbon.
Penelitian dengan menggunakan isolat bakteri itu, awalnya cukup menyulitkan. Ia perlu beberapa kali mengulang metode untuk meremajakan bakteri agar sesuai dengan kondisi suhu ruang, hal itu karena pada saat penelitian, perubahan suhu di Surabaya sempat ekstrim. Tentu saja berpengaruh pada proses penumbuhan bakteri dan mengakibatkan bakteri tidak dapat hidup dan berkembang dengan baik. Namun dengan kesabaran dan keuletannya, ia bisa melalui semua itu.
Kedisiplinan mengatur waktu, semangat, penuh tanggungjawab, dan ikhlas, adalah kunci suksesnya. Namun diatas semua itu, ibadah dan memohon kepada Tuhan YME adalah yang utama. Ditambah dengan dukungan orangtua dan teman-teman, membuat Miranti ingin memberikan hasil yang terbaik ini. Meski juga aktif dalam kegiatan non-akademik, toh ia tetap berprestasi.
“Kewajiban utama mahasiswa adalah belajar, namun akan lebih baik jika mahasiswa juga meluangkan waktu mengikuti kegiatan kampus yang bermanfaat seperti organisasi, olahraga, relawan, atau kegiatan kerohanian. Karena belajar berkomunikasi dengan baik didapatkan saat kita sering berinteraksi dengan masyarakat luas,” pungkas Miranti, meyakinkan. (*)
Penulis; Okky Putri Rahayu
Editor: Bambang ES