Universitas Airlangga Official Website

Tips Menjadi Manusia Penuh Pesona Versi Islam

Sesi pemaparan materi dari Ustaz Marzuki Imron tentang Manusia Penuh Pesona (Screenshoot zoom)

UNAIR NEWS – Memeriahkan bulan suci Ramadan, Teknik Kesehatan Gigi Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan kajian Ramadhan Pendobrak Pahala dengan mengusung tema “Rahasia Menjadi Manusia Penuh Pesona”.  Acara tersebut diselenggarakan via zoom meeting pada Sabtu (9/10/2022).

Mendatangkan Ustaz Marzuki Imron, peserta kajian mendapatkan tips menjadi manusia yang memesona yang tidak keluar dari syariah Islam. Marzuki menjelaskan bahwa pesona seorang manusia itu berasal dari dalam dirinya, penampilannya, dan juga lingkungan sekitarnya. 

“Mau menjadi manusia yang penuh pesona itu ada tiga B yang perlu ditata. Bermental percepatan, berbusana menurut Allah, dan bersahabat dengan orang-orang terbaik yang menambah kualitas kita,” ujarnya.

Sesi tanya jawab dengan Ustaz Marzuki Imron (Screenshoot Zoom meeting)
Generasi Berlian

Generasi berlian menurut Ustaz Marzuki adalah mereka yang mampu menempatkan dirinya. Artinya, generasi ini tahu posisinya sehingga mampu mengatur diri menyesuaikan dengan kondisi.

“Berkilau itu bukan hanya urusan yang ada di dalam, casing itu juga diperhatikan. Berkilau seperti apapun kalau tampilannya tidak baik, orang lain tidak akan percaya,” tambahnya

Tampilan yang dimaksudkan adalah cara berpakaian dengan menutup aurat melalui tiga T. Pertama tertutup, kedua tidak ketat, dan terakhir tidak transparan.

“Para laki-laki itu jatuhnya pada perempuan. Jadi, usahakan menjaga diri mulai menjaga pakaian,” ucapnya.

Selain menjaga diri, tampilan, dan lingkungannya, generasi berlian diharapkan mampu mengelola waktu dengan baik. Dalam hal itu, Ustaz Marzuki membagi menjadi empat diagram penting (4P). Tiga P tersebut adalah penting mendesak, mendesak tidak penting, penting tidak mendesak, terakhir tidak penting tidak mendesak.

“Jadi, Anda harus bisa membagi aktivitas tersebut dalam kategori penting. Orang-orang yang hidupnya dihabiskan di waktu penting dan mendesak itu akan ngos-ngosan, “ katanya.

Selain membagi waktu, Ustaz Marzuki menjelaskan bahwa dalam mengelola waktu menjadi generasi berlian itu harus mampu mengurangi kesenangan. Mengurangi kesenangan dalam hal tersebut adalah menyelesaikan semua tugas terlebih dahulu.

Pacaran di Bulan Puasa

Menanggapi pertanyaan pacaran setelah berbuka puasa, Ustaz Marzuki menjelaskan bahwa ada hal-hal di dalam Islam yang tidak saling terhubung.

“Anda tidak sholat, tapi Anda puasa, Anda tidak sholat doa besar, tapi puasa anda diterima. Bukan berarti anda tidak sholat puasa juga tidak diterima. Sama halnya dengan pacaran dan puasa juga tidak ada hubungannya. Pacaran itu dosa besar, tapi puasa Anda ya diterima,”

Menyikapi hal tersebut, Ustaz Marzuki menegaskan bahwa tetaplah menegakkan puasa meskipun berpacaran. Sejatinya Allah akan menjadikan puasa itu sebagai ketukan hati sehingga nanti dapat menyadarkan diri untuk berbenah menjadi lebih baik lagi.

Penulis: Rosita

Editor: Feri Fenoria

Baca juga:

Siap-Siap! Ada Program IISMA Khusus Edisi Vokasi
Menjadikan Ramadan Tonggak Tingkatkan Distribusi Manfaat Antar-Umat