Universitas Airlangga Official Website

Sering Gugur di Tahap Interview Kerja? Yuk Kenali 2 Jenis Wawancara yang Wajib Kamu Ketahui

Vania Christiawantho Marketing Manager ESC sekaligus Co-founder Match and Work dalam webinar pada Minggu (23/4/2022).

UNAIR NEWS – Tahapan interview menurut sebagian pelamar dianggap sebagai tahap yang sering kali mendapat kegagalan. Kali ini, Himpunan Mahasiswa D-IV Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) menggandeng Vania Christiawantho Marketing Manager ESC sekaligus Co-founder Match and Work dalam webinar pada Minggu (23/4/2022).

Webinar TORAKS hari kedua ini mengupas mengenai strategi wawancara memasuki dunia kerja. Vania membeberkan bahwa dalam sesi wawancara kerja, pelamar harus mempersiapkan beberapa hal.

Sebelum itu, Vania mengimbau peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa untuk mengeksplor banyak hal selama berkegiatan di kampus maupun luar kampus. “Dalam membangun job application sebenarnya dilakukan saat kalian masih menginjakkan kaki di bangku kuliah,” ujarnya.

Dua Jenis Interview

Menurut Vania, terdapat dua jenis interview yang bakal dilewati pelamar. Pertama, wawancara bersama Human Resource Interview (HRD). Wawancara ini dilakukan setelah pelamar lolos tahapan awal hingga penyaringan berkas administratif.

“HR interview yang mewawancarai HRD biasanya menanyakan hal-hal yang umum hingga akhirnya penentuan gaji saja,” katanya.

Pada tahap ini, menurut Vania, pelamar harus memahami seluk beluk pekerjaan dan posisi yang dilamar serta background perusahaan yang sedang dilamar. Jenis pertanyaannya pun masih seputar hal umum seperti SWOT, budaya perusahaan yang diketahui, motivasi bekerja, dan hal lain tentang diri pelamar.

Kedua, wawancara bersama user interview. Pada tahap ini pelamar akan ditanyai beberapa hal dengan supervisor perusahaan. Biasanya, wawancara dilakukan setelah melewati tahapan wawancara bersama HRD.

Pada tahapan ini pelamar akan ditanya secara detail mengenai pengetahuan teknis dan kemampuan menjawab contoh kasus untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan serta kecocokan atas posisi yang sedang dilamar. Bagi user interview, tahap ini sebagai penentu apakah pelamar cocok bekerja dengannya ataupun tidak.

Terkadang, ada pelamar yang sesuai dengan kualifikasi, namun seorang user interview kurang cocok dengan hal-hal lainnya yang dirasa kurang sesuai. Seperti sikap, tipe bekerja, serta kepribadian dari pelamar. Vania menuturkan, tidak diterima bekerja belum tentu tidak kompeten. Namun, terkadang belum ada kecocokan dengan cara bekerja maupun dengan pembawaan pelamar yang kurang diminati oleh user interview. (*)

Penulis: Septiana Wulandari

Editor: Binti Q. Masruroh