Universitas Airlangga Official Website

In Memoriam: Bangsawan Madura, Sesepuh Faal FK UNAIR

Dok. Pribadi

Di hari Idulfitri 1443 H saya dikejutkan dengan berita wafatnya Prof Dr HR Soedarso Djojonegoro, seorang Guru Besar UNAIR yang pernah menjabat sebagai Wakil Rektor dan Rektor UNAIR. Bangsawan Madura ini menjadi salah satu tokoh yang membesarkan Universitas Airlangga, salah seorang pionir pembangunan Kampus C UNAIR dan dikenal dengan seorang guru besar yang tegas dan suka hal-hal yang detail.

Sahabat saya juga seorang MA atau Madura Asli Mas Chairul Arifin alumnus FKH UNAIR sangat terkejut ketika saya share berita wafatnya Prof Soedarso sambil mengatakan Beliau terkenal sebagai dosen yang tegas tapi baik hati. Ilmu Faal itu dulu termasuk ilmu yang sulit bagi kami di tingkat II. Banyak yang ngulang lagi, termasuk saya.

Ya, almarhum Prof Soedarso Djojonegoro itu adalah salah satu sesepuh Ilmu Faal FK UNAIR. Pada tahun 1954, dosen beliau Prof dr Oei Hwai Kiem menawarkan jabatan sebagai asisten dosen bidang ilmu faal. Sejak itu, Prof Soedarso meninggalkan impiannya selama di SMA menjadi penerbang dan menjadi dokter ahli kandungan ketika kuliah di FK UNAIR. Almarhum kemudian menekuni dunia ilmu faal dan mengatakan bahwa Physioloy is the symphony of my life. Meskipun menjadi ahli faal, almarhum tetap praktek dokter umum, karena memang tidak ada pengobatan dalam ilmu faal. Sebab ilmu faal adalah ilmu yang mempelajari fungsi organ-organ tubuh manusia tetapi bukan membahas penyakitnya.

Almarhum Prof Soedarso adalah seorang putra bangsawan Madura. Kedua orang tuanya, Raden Abdoelmutaall dan Rr Wartinah, merupakan bangsawan yang mengenyam pendidikan Belanda. Tugas kedua orang tua yang sering berpindah membuat Prof Soedarso ikut pindah sekolah. Mulai dari Sekolah Taman Anak-Anak Belanda di Comal, lalu di Pamekasan Madura, dan terakhir tahun 50-an beliau lulus dari SMA 2 Surabaya. Saya satu alumni dengan beliau di SMA 2 Surabaya. Beliau tahun 50-an, saya tahun 70-an. Lulus SMA, beliau masuk ke Fakultas Kedokteran Surabaya Cabang UI (Universitas Indonesia), cikal bakal Universitas Airlangga.

Almarhum Prof Dr HR Soedarso Djojonegoro yang lahir tahun 1931 di Pamekasan Madura bukan hanya seorang bangsawan Madura dan ahli ilmu faal FK UNAIR, Wakil Rektor dan Rektor UNAIR, tapi beliau juga pejuang bangsa karena pernah menjadi anggota Pasukan Tentara Republik Indonesia Yon Asem Bagus tahun 1946 dan juga seorang diplomat karena pernah menjabat Duta Besar RI pada UNESCO di Paris tahun 1996-1999. Masih banyak jabatan-jabatan yang pernah beliau emban.

Saya pernah bertemu beliau dan senang mendengar kalau saya melanjutkan kuliah di Univerrsity of London. Kalau tidak salah, menantunya yang merupakan dosen di ITS juga sekolah di Inggris. Saya juga pernah bertemu beliau di suatu acara akademik di Kantor Rektorat UNAIR. Ketika itu, saya melihat almarhum didampingi adiknya mantan Menteri Pendidikan yaitu Prof Dr Ing Wardiman Djojonegoro. Karena kekaguman saya kepada kedua bangsawan Madura ini, saya minta perkenannya untuk foto bersama. Itulah foto kenangan yang indah bagi saya.

Selamat jalan Prof…