UNAIR NEWS – Demi memperkuat rekognisi dan jaringan di mata dunia, Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia tak henti melakukan berbagai pertemuan dan kolaborasi dengan mitra dari luar negeri. Kali ini, UNAIR mendapatkan tawaran kerja sama dari Solent University, Inggris.
Dalam kunjungannya, Kepala Bidang Internasional Universitas Solent, Emma Heathcote, menawarkan kerja sama dalam penyelenggaraan program Parallel Degree pada bidang Manajemen, Akuntansi, Hukum, dan Psikologi. Diskusi tersebut diselenggarakan di Gedung Kahuripan, Kantor Manajemen, Kampus MERR (C), pada Kamis (19/5). Selain Emma, pada kesempatan itu, hadir pula Direktur Pendidikan UNAIR, Kepala Direktorat Inovasi dan Pengembangan Pendidikan UNAIR, serta perwakilan dari masing-masing fakultas di lingkungan UNAIR.
Dalam sambutannya, Emma mengaku senang sekali bisa menjajaki penawaran kerja sama dengan UNAIR. Terlebih lagi, selain menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, UNAIR memiliki reputasi yang bagus, bahkan di mata dunia.
“Kami memiliki banyak mata kuliah mengenai manajemen serta bisnis internasional yang sangat luar biasa. Sangat senang sekali ketika kita bisa berkolaborasi dalam banyak hal,” ujar Emma.
Selain itu, Emma memberikan tawaran Parallel Degree antara Universitas Solent dan UNAIR dengan mekanisme 2+2 atau dua tahun studi di UNAIR dan dua tahun studi di Solent dan 3+1 atau tiga tahun studi di UNAIR dan satu tahun studi di Solent.
Dalam kegiatan tersebut, diskusi dilaksanakan dengan pemaparan masing-masing fakultas terkait program serta kegiatan gelar ganda yang pernah atau sedang lakukan. Wakil Dekan III Fakultas Psikologi Endang Retno Surjaningrum, PhD pada kesempatan itu mengatakan, Fakultas Psikologi UNAIR memiliki kerja sama dengan berbagai universitas.
“Dalam pandangan kami, kami menyarankan untuk mekanisme Parallel Degree ialah 2+1+1. Jadi, pada tingkat akhir, mahasiswa akan berada di Indonesia, namun masih terhubung dengan Solent,” ujarnya.
Pada akhir, dari kedua pihak berharap hubungan jajakan kerja sama ini dapat dilanjutkan ke tahap yang lebih serius. Kedepannya, kerja sama tidak hanya sebatas mobilitas mahasiswa. Namun bisa lebih komplek seperti penelitian, karyawan, hingga dosen (*)
Penulis: Afrizal Naufal Ghani
Editor: Nuri Hermawan