UNAIR NEWS – Business Law Centre FH UNAIR menggelar hybrid webinar dengan tajuk “Illegal Invasion by Russia in Ukraine: Impact on Trade and Investment” pada Kamis pagi (19/5/2022). Dekan FH UNAIR Iman Prihandono, PhD diundang menjadi salah satu narasumber dalam perhelatan tersebut. Materi yang ia paparkan adalah dampak konflik Rusia-Ukraina pada bisnis dan foreign direct investment (FDI) di Indonesia.
Iman menjelaskan bahwa Rusia dan Ukraina sama-sama memiliki peran krusial dalam rantai pasokan global. Rusia merupakan salah satu eksportir minyak, gas, dan bahan-bahan untuk kendaraan listrik (EV) terbesar. Sementara Ukraina, ia merupakan salah satu eksportir gandum terbesar di dunia, serta eksportir minyak bunga matahari dan rapeseed terbesar di dunia.
“Dampak dari konflik ini dapat melambatkan laju pertumbuhan ekonomi, serta menaikkan harga seperti energi. Namun hal ini akan berdampak relatif kecil pada Indonesia, karena Indonesia bukanlah rekan kerjasama yang mayor dengan kedua negara tersebut,” ujar Pakar Bisnis dan HAM itu.
Menurut Iman, jumlah keseluruhan ekspor dan impor Indonesia dengan Rusia dan Ukraina tidak mencapai satu persen. Namun karena suplai minyak bumi dan gandum Indonesia tetap bergantung pada kedua negara tersebut, kenaikan harga dalam sektor tersebut mustahil dihindarkan. Iman menambahkan bahwa hal tersebut pada akhirnya akan berdampak pada naiknya harga komoditas lainnya.
“Beberapa sektor seperti batubara dan crude palm oil (minyak sawit/CPO) di Indonesia tidak berdampak dari konflik tersebut. Kenaikan harga dan tidak tersedianya stok barang tersebut berasal dari unsur domestik,” tutur alumni Macquarie University itu.
FDI di Indonesia juga mengalami peningkatan pesat, dari 10,1% menuju 31,8%. Beberapa peningkatan investasi ini adalah untuk pengembangan industri EV, memanfaatkan seabreknya cadangan nikel di Indonesia yang terbesar di dunia. Dari sini, Iman mengatakan bahwa dampak konflik FDI di Indonesia juga relatif kecil karena Indonesia masih memiliki rekan kerjasama strategis lainnya.
“Dalam aspek hukum bisnis, dampak dari konflik ini untuk Indonesia adalah renegosiasi kontrak dan perubahan mata uang. Hal ini dikarenakan bahwa Rusia hanya ingin bertransaksi dengan Ruble saja,” tutupnya.
Webinar ini juga mengundang tiga narasumber lain. Pakar Hukum Bisnis Nyenrode Business University Prof. Tineke Lambooy dan Dr. Bart Jansen, serta Pakar HKI UNAIR Prof. Mas Rahmah diundang dalam perhelatan pagi itu.
Penulis: Pradnya Wicaksana
Editor: Nuri Hermawan