UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga pada Sabtu (21/05/2022) menggelar diskusi kesehatan mental. Hal itu dikarenakan menurut data survei BEM FST UNAIR, adanya transisi pembelajaran online menjadi offline memunculkan beberapa permasalahan kesehatan mental bagi sebagian mahasiswa FST.
Dalam kesempatan itu, Dosen Psikologi UNAIR Affif Kurniawan MPsi hadir menjadi pembicara. Ia menjelaskan munculnya permasalahan mental kebanyakan disebabkan oleh ketidakmampuan dalam menerima kenyataan.
Affif mengungkapkan, kebanyakan dari mahasiswa berusaha untuk mengelola suatu permasalahan tanpa menerimanya terlebih dahulu. Alhasil, alih-alih terselesaikan, justru malah membuatnya semakin menumpuk. Ia mengaitkan dengan fenomena healing. Menurutnya, kegiatan healing justru lebih terkesan seperti justifikasi untuk menghindari tugas atau permasalahan. Ini adalah sebuah bentuk ketidakmampuan seseorang dalam menerima kenyataan.
“Kita menyegarkan pikiran kita tanpa memikirkan bagaimana cara me-manage tugas atau permasalahan nantinya. Hasilnya bukannya terselesaikan justru kita malah menghadapi permasalahan yang semakin banyak,” ungkapnya.
Affif menuturkan, ada empat ciri orang mengalami gangguan kesehatan mental, yakni disability, dysfunction, distress, dan discomfort. Oleh karena itu, lanjutnya, kebanyakan orang yang memiliki gangguan mental merasa tidak nyaman ketika bertemu dengan orang lain dan cenderung menyendiri.
Menurut Affif, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental. Seperti lebih menerima dan menikmati hidup, serta meningkatkan kepercayaan diri. Dia mengungkapkan, kepercayaan diri seseorang adalah hal penting dalam menjalani hidup. Karena ketika orang percaya diri, dia akan berani untuk mencoba hal baru, berani menghadapi tantangan baru, dan percaya mampu mengatasi permasalahan dengan kemampuan yang mereka miliki.
“Oleh karena itu, meningkatkan kepercayaan diri adalah salah satu langkah untuk memiliki kesehatan mental yang bagus,” ujarnya.
Tingkatkan Percaya Diri
Affif juga memberikan beberapa tips guna meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Pertama, menghindari kritik berlebihan terhadap diri sendiri. Jika kita terlalu mengkritisi diri sendiri secara negatif, maka kita tidak akan bisa melihat value yang ada pada diri kita sehingga membuat kita tidak percaya diri. Parahnya, bisa membuat kita membenci diri sendiri. Ia juga menyarankan supaya kita bisa lebih fokus terhadap aspek-aspek positif yang kita miliki.
“Kritik itu boleh asalkan disertai saran pengembangan. Jadi selain mengkritisi diri sendiri kita juga harus menghindari pertemanan toksik yang hanya mengkritik dan menjatuhkan kita,” tuturnya.
Menetapkan Ekspektasi
Kedua, menetapkan ekspektasi yang realistis. Salah satu faktor yang membuat orang merasa gagal dan tidak percaya diri adalah ketika ekspektasi mereka tidak sesuai dengan realita yang ada.
“Oleh karena itu, jika kita berekspektasi kita harus realistis, sesuaikan dengan kemampuan diri kita serta jangan berfikir untuk membuat semua harus sempurna, karena hal itu akan malah membebani kita,” jelasnya.
Terakhir, carilah pertemanan yang mampu melihat value kita dan mampu menghargai kita. “Karena seseorang juga perlu diapresiasi, jadi hindari pertemanan toksik yang hanya akan membuat kita down,” tandasnya. (*)
Penulis : Ivan Syahrial Abidin
Editor : Binti Q Masruroh