UNAIR NEWS – Komitmen berprestasi tidak hanya digalakkan oleh mahasiswa aktif Universitas Airlangga (UNAIR) saja. Alumni UNAIR turut andil menorehkan prestasi yang membanggakan almamater.
Kali ini, prestasi gemilang datang dari alumnus Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR angkatan 2013 Janis Rosalita Suprianto. Janis sapaan karibnya, sukses meraih medali emas pada ajang internasional SEA Games 2021 yang digelar pada 23 Mei lalu di Hanoi, Vietnam.
SEA Games menjadi ajang kompetisi yang melibatkan 11 negara di Asia Tenggara. Ajang bergengsi itu digelar setiap dua tahun sekali di negara-negara Asia Tenggara yang terpilih sebagai tuan rumah. Dalam penyelenggaraan yang ke-31, SEA Games mengusung tema For a Stronger South East Asia.
Janis mengikuti pertandingan pada cabang olahraga finswimming (renang sirip atau renang kaki katak). Ia menjelaskan bahwa finswimming hanya terdiri dari dua kategori, yaitu bi-fins dan monofin dengan berbagai jenis nomor perlombaan.
“Seperti namanya, bi-fins menggunakan dua fins masing-masing di kaki kiri dan kanan. Jika monofin, hanya satu fin saja seperti sirip kaki ikan duyung atau mermaid. Gitu kali, ya, biar gampang bayangannya,” jelasnya.
Pada kejuaraan finswimming Sea Games 2021 kemarin, ada beberapa nomor yang dipertandingkan. Untuk kategori monofin terdiri dari 50 m surface putra putri, 100 m surface putra putri, 800 m surface putri, 150 0m surface putra, 4×100 m surface relay putra putri (estafet), dan 4×200 m surface relay putra putri (estafet). Sedangkan untuk kategori bi-fins hanya ada dua kategori yaitu 100 m bi-fins putra putri dan 4×100 m bi-fins mixed relay (estafet putra putri).
Dalam kompetisi itu Janis berhasil meraup dua emas dan dua perak. Satu emas di nomor perorangan 50 m surface monofin, satu emas di nomor beregu 4×200 m surface relay, satu perak di nomor perorangan 100 m surface monofin, dan satu perak di nomor beregu 4×100 m surface relay dengan pemecahan rekor SEA Games di nomor 50 m surface putri.
Ingin Lihat Kibaran Merah Putih di Tiap Pertandingan
Janis mengungkapkan bahwa ajang SEA Games ini menjadi salah satu batu loncatan untuk karirnya kedepannya. Ia bercita-cita melihat bendera merah putih berkibar di setiap pertandingan finswimming di kancah internasional, baik Asia maupun dunia.
“Menjadi alumnus FIB UNAIR membantu saya untuk beradaptasi dengan budaya dan lingkungan di Vietnam yang sangat berbeda dengan Indonesia. Contohnya jika di Indonesia kita biasanya bertegur sapa dengan bersalaman, tapi di Vietnam kita hanya menundukkan kepala untuk bertegur sapa,” ungkap Janis.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ilmu yang telah ia emban selama perkuliahan di program Bahasa dan Sastra Inggris sangat membantu untuk berkomunikasi dengan baik bersama para atlet, pelatih, dan official dari negara lain.
Terakhir, ia berpesan kepada segenap mahasiswa UNAIR yang ingin atau tengah berupaya mengukir prestasi untuk selalu mohon doa dan restu kedua orang tua. Sebab menurutnya, tanpa orang tua kita semua tidak ada di dunia ini.
“Selain itu juga terus berusaha dalam segala hal. Dengan niat dan doa yang baik, pasti akan ada hasil yang terbaik juga,” tukasnya. (*)
Penulis: Rafli Noer Khairam
Editor: Binti Q. Masruroh
