Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang disukai di Indonesia. Daging ayam yang sangat digemari dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat saat ini yaitu berasal dari daging broiler maupun daging ayam kampung. Daging ayam jantan tipe medium menjadi alternatif ayam penghasil daging karena mempunyai tekstur yang hampir sama dengan daging ayam kampung, sehingga daging ayam jantan tipe medium lebih banyak di sukai oleh masyarakat. Ayam jantan tipe medium memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat memproduksi daging seperti daging ayam kampung dan hasilnya mudah dipasarkan, harga dari Day Old Chick (DOC) jauh lebih murah, kadar lemak lebih rendah jika dibandigkan dengan broiler.
Penggunaan antibiotik sebagai feed additive saat ini sudah dilarang karena kemungkinan terdapat adanya residu baik dalam produk ternak, seperti daging, telur, susu yang berbahaya bagi konsumen yang dapat menyebabkan resistensi mikroorganisme patogen dalam tubuh manusia maupun pada ternak. Terkait pelarangan Antibiotic Growth Promoters (AGP), alternatif yang dapat digunakan untuk membuat performa ayam menjadi lebih baik yaitu dengan penggunaan probiotik.
Penggunaan probiotik dikalangan peternak telah banyak dilakukan karena probiotik merupakan pakan tambahan yang mekanisme kerjanya mempertahankan keseimbanagn pada saluran pencernaan dengan cara mempengaruhi mikrofloral dan mengeliminasi mikroorganisme patogen dalam usus. Probiotik mampu meningkatkan aktivitas enzim percernaan sehingga penyerapan makanan menjadi lebih sempurna, makanan yang diserap dengan baik tersebut dapat dimanfaatkan oleh ayam untuk pertumbuhan jaringan dan peningkatan berat badan. Beberapa mikroorganisme yang biasa digunakan sebagai probiotik antara lain Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus platarum dan Bifidibacterium sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi probiotik pakan tambahan selama periode starter terhadap performa pertumbuhan, sifat karkas, dan organ imun ayam petelur jantan.
Dalam penelitian ini, digunakan seratus delapan puluh ekor ayam jantan umur 1 hari dari strain ISA brown. Ayam-ayam tersebut kemudian dibagi menjadi enam kelompok berdasarkan pakan: pakan basal 100% (T0), pakan basal+2,5 g pakan AGP/ kg (T1), pakan basal+probiotik 1 mL/kg pakan (T2), pakan basal+probiotik 3 mL/kg pakan (T3), pakan basal+probiotik 4 mL/kg pakan (T4), dan pakan basal+probiotik 5 mL/kg pakan (T5). Probiotik (L. acidophilus, L. plantarum, dan Bifidobacterium spp.) diberikan pada konsentrasi 1,2×109 CFU/ml. Virginiamycin digunakan sebagai AGP. Ayam petelur ISA diberi perlakuan selama 21 hari. Performa pertumbuhan (bobot badan, konsumsi pakan, dan rasio konversi pakan [FCR]), sifat karkas (berat saat dipotong, bobot karkas, otot dada, hati, paru-paru, ginjal, dan jantung), organ imun (limfa, timus, dan bursa Fabricius), dan organ yang tidak dapat dimakan (kepala, kaki, dan sayap) dianalisis.
Hasil penelitian menunjukkan suplementasi probiotik pada pakan 4 dan 5 mL/kg (T4 dan T5) selama fase starter meningkatkan bobot badan, FCR, dan konsumsi pakan. Bobot saat pemotongan, bobot karkas, otot dada, dan hati dari kelompok T4 dan T5 secara nyata lebih besar dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. Selain itu, berat jantung, paru-paru, dan ginjal meningkat pada kelompok T1, T2, T3, T4, dan T5 dibandingkan dengan yang diukur pada kelompok T0. Selain itu, ada perbedaan yang signifikan mengenai organ kekebalan antara T0 dan kelompok perlakuan lainnya. Bobot kepala, kaki, dan sayap juga lebih besar pada kelompok suplementasi probiotik dan AGP (T1, T2, T3, T4, dan T5) dibandingkan pada kelompok pakan basal (T0).
Oleh karena itu, suplementasi probiotik (L. acidophilus, L. plantarum, dan Bifidobacterium spp.) pada pakan 4 dan 5 mL/kg selama periode starter dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan, sifat karkas, dan bobot organ imun pada ayam petelur jantan.
Penulis : Bodhi Agustono
Link jurnal: www.veterinaryworld.org/Vol.15/February-2022/12.pdf