Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri dari kelompok Mycobacterium tuberculosis. Spesies Mycobacterium terdiri dari M. Tuberculosis, M. Africanum, M. Bovis, M. Leprae, dan sebagainya. Kelompok ini juga dikenal sebagai bakteri tahan asam (BTA). Kuman Mycobacterium penyebab gangguan saluran pernafasan, selain Mycibacterium tuberculosis disebut dengan MOTT (Mycobacterium Other Than Tuberculosis).
Ciri-ciri Mycobacterium tuberculosis Bentuk batang, panjang 1-10 mikron, lebar 0,2-0,6 mikron. Membutuhkan media kultur khusus: Lowenstein Jensen, Ogawa. Di bawah mikroskop tampak seperti bakteri berbentuk batang berwarna merah. Tahan suhu rendah, dapat bertahan lama pada suhu antara 4°C hingga minus 7°C. Sangat sensitif terhadap panas, sinar matahari dan sinar ultraviolet. Kuman akan mati oleh paparan sinar ultraviolet dalam beberapa menit. Pada dahak pada suhu antara 30°C – 37°C akan mati dalam waktu kurang lebih 1 minggu tetapi dapat dorman.
Menurut laporan WHO tahun 2015, di tingkat global diperkirakan terdapat 9,6 juta kasus TB baru. Dengan 1,5 juta kematian akibat TB dimana 480.000 kasus adalah perempuan. Dari kasus TB, 1,1 juta (12%) ditemukan HIV positif dengan 320.000 kematian dan 480.000 TB Resistan Obat (TB-RO) dengan 190.000 kematian. Dari 9,6 juta kasus TB baru, diperkirakan 1 juta kasus TB pada anak (di bawah usia 15 tahun) dan 140.000 kematian/tahun.
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan seseorang menjadi sakit TB adalah konsentrasi kuman yang terhirup, lamanya infeksi, usia, tingkat sistem imun (HIV/AIDS, malnutrisi, immunocompromise). Sekitar 10% dari mereka yang terinfeksi TB menjadi sakit TB, tetapi risikonya meningkat menjadi HIV positif. TBC umumnya terjadi di paru-paru tetapi menyebar melalui aliran darah atau getah bening dapat menyebabkan TBC di luar paru-paru (Extrapulmonary TB). Jika menyebar secara masif melalui aliran darah dapat menyebabkan TB4 milier. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji Diagnosis dan Patofisiologi TB.
Diskusi
Klasifikasi TB berdasarkan letak anatomis penyakitnya terdiri dari TB paru dan ekstra paru. TB terletak di parenkim paru. TB milier dianggap sebagai TB paru karena adanya lesi pada jaringan paru. Pasien yang menderita TB paru maupun TB ekstra paru diklasifikasikan sebagai TB paru. TBC yang terjadi pada organ selain paru-paru, seperti pleura, kelenjar getah bening, perut, saluran kemih, kulit, persendian, selaput otak dan tulang. Limfadenitis TB di rongga dada (hilar dan/atau mediastinum) atau efusi pleura tanpa temuan radiologis yang menunjukkan TB paru, didefinisikan TB ekstraparu.
Tanda dan gejala pada penderita tuberkulosis (TB) antara lain, pertama, batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Dahak bercampur darah, batuk darah dan sesak napas. Selanjutnya badan lemas, nafsu makan menurun dan berat badan menurun. Biasanya keringat malam tanpa aktivitas fisik dan demam lebih dari 1 bulan
Pada pasien HIV-positif, gejala TB seringkali tidak spesifik dan batuk tidak harus berlangsung selama 2 minggu atau lebih. Hepatitis fulminan dapat menunjukkan gejala penyakit kuning, kejang, dan bahkan tidak sadarkan diri. seperti kontak dekat dengan penderita TB, tinggal di daerah padat penduduk, daerah kumuh, daerah pengungsian, dan lain-lain.
Gejala tambahan pada pasien TB ekstra paru, gejala dan keluhan tergantung pada organ yang terkena, misalnya kaku kuduk pada meningitis TB, nyeri dada pada TB pleura (pleuritis), pembesaran kelenjar getah bening superfisial pada limfadenitis TB, kelainan bentuk tulang belakang (gibus) pada spondilitis TB, dan lain-lain.
Kesimpulan
Diagnosis TB dapat ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis atau klinis. Diagnosis TB harus ditegakkan secara bakteriologis dengan ditemukannya Mycobacterium tuberculosis. Jika proses TB terdapat pada beberapa organ, maka namanya sesuai dengan organ yang terkena proses TB terberat.
Penulis: Nanda Rachmad Putra Gofur
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://snipub.com/wp-content/uploads/2022/01/SNI-JCEMR-21-13.pdf
Nanda Rachmad Putra Gofur, Aisyah Rachmadani Putri Gofur, Soesilaningtyas, Rizki Nur Rachman Putra Gofur, Mega Kahdina, et al (2022) Tuberculosis Pathiphysiology and Diagnosis: A Review Article. Journal of Current Emergency and Reports 2022 2(1). https://snipub.com/wp-content/uploads/2022/01/SNI-JCEMR-21-13.pdf