Universitas Airlangga Official Website

BEM UNAIR Ajak Difabel di SLB Surabaya Percaya Diri

Kegiatan melukis (Sumber : Rosi)

UNAIR NEWS – Mengangkat program kerja Kita Sama, Kementerian Kesehatan Badan Eksekutif Mahasiswa UNAIR menyelenggarakan pemberdayaan disabilitas di Surabaya. Acara tersebut dilaksanakan setiap dua pekan sekali dengan mendatangi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Surabaya diantaranya, SLB Bangun Bangsa, SLB YPAC, dan SLB Tuna Rungu Karya Mulia.

“Program kerja ini kami selenggarakan untuk membangun solidaritas dan kepercayaan diri dari adik-adik disabilitas agar mereka dapat mengembangkan bakatnya seperti orang-orang pada umumnya,” ujar Yulia Damayanti selaku ketua pelaksana.

Program kerja tersebut mendapat dukungan penuh dari Menko Kemasyarakatan Muhammad Rusydan Mirwan Hadid. “Ini merupakan satu langkah yang baik di program kerja perdananya yang berani menyasar kebutuhan teman-teman disabilitas yang menjadi concern adanya sistem yang inklusif. Jadi, tidak hanya menjadi objek santunan, tapi mereka harus ada di posisi yang setara sehingga dapat memiliki akses yang setara juga,” ujar Rusydan.

1.      Gambar bareng-bareng: Potret Kita Sama – (Sumber – Rosi)
Asah Motorik Difabel

Dalam rangkaian acara Kita Sama, berbagai media disediakan untuk mengasah kreativitas dan motorik difabel. Mulai kegiatan melukis di totebag sampai membuat pohon harapan.

“Jadi, untuk kegiatan melukis sendiri kita memberikan desain karena kita mau mengeksplor kreativitas dari temen-temen. Lalu, unutk pohon harapan sendiri ini harapannya bisa menjadi motivasi temen-temen untuk meraih cita-citanya,” ujar Sofia, koordinator acara.

Kolaborasi Kementerian Kesehatan

Dama juga mengatakan bahwa puncak acara Kita Sama sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober yang akan mendatangkan menteri kesehata langsung. Dalam acara tersebut, akan ada pameran hasil karya teman-teman difabel sekaligus penampilan dari salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB).

“Jadi, di akhir nanti kita mendatangkan menteri Kesehatan. Harapannya, pemberdayaan difabek ini dapat dilajutkan dan mendapatkan dukungan penuh. Sehingga akan banyak teman-teman yang terfasilitasi di luar dari keterbatasn mereka,” pungkas Dama.

Penulis: Rosita

Editor: Feri Feronia