UNAIR NEWS – Sebagai salah satu kota industri, Kota Surabaya tentu harus menjadi kota yang maju dan berkelanjutan. Pemerintah Kota Surabaya telah berupaya membangun Kota Surabaya menjadi kota pintar (smart city).
Kota pintar (smart city) merupakan konsep berupa inovasi ekosistem kota untuk mengatasi berbagai persoalan serta meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas setempat. Dalam membangun smart city, diperlukan enam pilar penting yaitu smart governance, smart society, smart living, smart economy, smart environment, dan smart branding.
Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga menyelenggarakan Airlangga Forum yang ke-88 pada Jumat (1/7/2022). Forum yang mengusung tema “Surabaya Naik Kelas, Bergotong Royong Menjadi Kota Maju, Humanis dan Berkelanjutan” itu mengundang beberapa narasumber yang merupakan pakar dalam bidang pembangunan dan perencanaan tata kelola Kota Surabaya, yang terdiri dari Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, M Isa Anshari SPd MPsi, Dr Ignatia Martha Hendrati SE ME, Andri Arianto MA, Febrina Kusumawati SE MM, serta Prof Badri Munir Sukoco SE MBa PhD.
Salah satu narasumber, Prof Badri Munir Sukoco, mengatakan bahwa saat ini Kota Surabaya sudah berupaya untuk naik tingkat dari kota yang good menjadi kota yang great.
“Visi Pak Walikota (Surabaya, red) dalam kampanye beliau yaitu maju, humanis, berkelanjutan dengan bergotong royong. Kami sebagai tim ahli (Pemerintah Kota Surabaya, red) berupaya untuk menjadikan visi Pak Walikota tadi menjadi ambisi kolektif, sehingga semua orang dapat berkontribusi demi kemajuan Kota Surabaya,” tutur Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga tersebut.
Prof Badri juga menjelaskan bagaimana tolok ukur suatu kota dapat dikatakan sebagai kota yang maju. Umumnya, sambung Prof Badri, kota yang maju berarti memajukan seluruh lapisan masyarakatnya, termasuk ke lingkungan RT dan RW.
“Indikator kota maju itu salah satunya menjunjung program kerja untuk memajukan RT dan RW agar terklasifikasikan sebagai daerah yang maju,” ujar Prof Badri.
Untuk membangun Kota Surabaya menjadi kota yang maju, humanis, dan berkelanjutan, diperlukan kerja sama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan masyarakat dari berbagai lapisan. Misalnya, adanya program “Rembuk Bareng” bersama camat untuk memajukan kecamatan-kecamatan yang ada di Kota Surabaya serta pelatihan dari Dinas Ketenagakerjaan untuk memajukan sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Dengan membangun masyarakatnya mulai dari lapisan yang terkecil, maka Kota Surabaya semakin dekat menuju konsep smart city. (*)
Penulis: Dewi Yugi Arti
Editor: Nuri Hermawan