UNAIR NEWS – Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap kedua akan digelar bulan Agustus mendatang. Guna mempersiapkan program BIAN ini, Prof Dr Nyoman Anita Damayanti drg MS menghimbau pentingnya para kader PKK dalam program BIAN di gelaran rembug kolaborasi yang diselenggarakan oleh Geliat Airlangga dan BPPD Jawa Timur, Kamis (28/7/2022).
Pada kegiatan bertajuk “Penguatan Peran Perempuan dalam Menyukseskan BIAN untuk Mewujudkan Ibu dan Anak Sehat” ini, Prof Nyoman mengajak para kader PKK untuk turut serta bergandengan tangan menyukseskan program BIAN. Lebih lanjut, ia juga mengajak para kader PKK untuk berkolaborasi tidak hanya dengan institusi kesehatan saja namun juga dengan institusi non kesehatan seperti pemerintah, akademisi, masyarakat, dunia usaha, dan media.
Di gelaran ini, Prof Nyoman juga mengingatkan dampak jangka panjang pemberian imunisasi terhadap bayi dan balita. “Ini bisa terjadi peningkatan kasus. Kalau dia tidak terimunisasi kan dia tidak punya kekebalan. Begitu dia keluar rumah banyak penyakit,” tegas Prof Nyoman.
Anak-anak yang tidak terimunisasi, lanjutnya, juga akan menjadi beban karena akan lebih mudah terserang wabah penyakit. “Bonus demografi 2030 dan generasi emas 2045 itu tidak akan kita dapatkan kalau anak-anak kita seperti itu,” tutur guru besar FKM UNAIR bidang ilmu administrasi dan kebijakan kesehatan ini.
Prof Nyoman mengungkapkan bahwa beberapa kasus peningkatan wabah penyakit di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa di tahun ini, terdapat 20 provinsi di Indonesia yang melaporkan peningkatan kasus difteri. Bila kasus-kasus seperti ini dibiarkan, maka Indonesia akan gagal mencapai target eliminasi campak-rubella pada 2023 mendatang.
Tidak hanya itu, rendahnya tingkat imunisasi juga agak berdampak terhadap kegagalan Indonesia dalam mempertahankan Indonesia Bebas Polio yang telah dicapai sejak tahun 2014. Ia menegaskan bahwa Indonesia akan menjadi perhatian dunia bila terdapat satu saja kasus polio yang ditemukan.
Tidak hanya itu, mengingat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya usai, rendahnya imunisasi akan berakibat pada peningkatan kasus dan KLB (Kejadian Luar Biasa). “Hal ini dapat menjadi beban ganda di tengah pandemi yang belum selesai,” pungkas Prof Nyoman.
Penulis: Agnes Ikandani
Editor: Nuri Hermawan