Universitas Airlangga Official Website

Cegah Persebaran Narkoba, Tim KKN UNAIR Gelar Sosialisasi di Wilayah Gresik

UNAIR NEWS – Gresik merupakan salah satu kota dengan ancaman penyalahgunaan tinggi dalam pengedaran narkoba. Lokasi kota yang dekat dengan Surabaya menjadikan Gresik sebagai kawasan penyangga.

Mengenai hal tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) 66 Universitas Airlangga menggelar sosialisasi penyalahgunaan narkoba kepada warga Desa Hulaan. Sosialisasi itu untuk minimalisir penggunaan narkoba pada generasi muda.

Diana Anwar selaku penanggungjawab kegiatan menuturkan, Gresik merupakan zona merah pengedaran narkoba pada kalangan remaja. Oleh karena itu, program ini mendapat dukungan penuh dari aparat desa dengan sasaran pemuda warga desa tersebut.

Kegiatan sosialisasi menghadirkan Tri Juli Yansyah SPd selaku Staf Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (P2M BNN) Gresik sebagai pemateri. Ia menyampaikan bahwa angka pengguna narkoba di kalangan pelajar melonjak naik di angka 3,2 persen atau setara dengan 2.297.492 orang dari 15.440.000 orang. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya geografis terbuka yang menyebabkan mudah masuknya narkoba menyebar di seluruh Indonesia.

Menurut Iyan, sapaan akrab Tri Juli Yansyah, narkoba sendiri dapat menyebabkan penyakit yang menyerang fungsi otak dan bersifat kronis serta memiliki resiko kambuh yang tinggi. Khas pecandu ditandai oleh dorongan untuk menggunakan narkotika secara terus-menerus dengan takaran yang meningkat. Apabila penggunaannya dikurangi atau dihentikan secara tiba-tiba, akan menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas pula.

“Hal ini bisa menjadi mesin pembunuh massal yang merusak manusia terutama pada fungsi kerja otak, fisik, dan emosi,” ujarnya.

Pengaruh Gaya Hidup

Iyan menjelaskan, tersebarnya narkoba dapat terjadi karena mentalitas generasi muda yang melemah akibat tantangan dan beban kehidupan yang kompleks. Pengaruh gaya hidup yang menganggap menggunakan narkoba sebagai sesuatu yang modern menjadikan emosional keingintahuan pemuda seketika melonjak naik.

Iyan juga menyebutkan, angka prevalensi setahun terakhir penyalahgunaan narkoba meningkat dari 1,80 persen pada tahun 2019 menjadi 1,95 persen pada tahun 2021. Secara umum terjadi penurunan angka di wilayah pedesaan. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemuda desa memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap narkoba dari pada wilayah kota metropolitan. “Oleh karena itu, kita kuatkan pertahanan di wilayah desa,” imbuhnya.

Mengenai hal tersebut, Iyan memaparkan, Gresik sendiri merupakan wilayah bidikan para pemburu properti, investor, pengembang, dan bisa jadi termasuk pengedar barang terlarang. Oleh karenanya, program ini sangat didukung baik oleh para pemuda Gresik khususnya warga Desa Hulaan.

Sementara itu di sisi lain, Diana menambahkan, acara tersebut dihadiri langsung oleh Kader Kipan Anti Narkoba Kabupaten Gresik serta Kader Narkoba Wilayah Desa Hulaan. Seluruh peserta terlihat antusias atas paparan materi yang disampaikan. Pasalnya, hal ini merupakan keadaan urgen bagi warga desa, mengingat lokasi mereka yang rawan terserang narkoba.

“Semoga diadakannya sosialisasi ini dapat menjadi pemantik untuk terus terlaksana sosialisasi serta kegiatan yang dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba di Desa Hulaan. Sehingga semakin banyak wadah yang dapat digunakan oleh pemuda, kader, maupun pihak BNN untuk dapat masuk ke dalam ranah masyarakat. Maka setelahnya, penyalahgunaan narkoba dapat dikurangi dan teratasi,” harapnya mengakhiri. (*)

Penulis : Azka Fauziya

Editor  : Binti Q. Masruroh