UNAIR NEWS – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Dies Natalis ke-61 pada Senin (8/8/2022). Rektor UNAIR Prof Dr Muhammad Nasih turut hadir dalam gelaran acara yang diselenggarakan di Halaman depan Dekanat FEB UNAIR Kampus Dharmawangsa (B).
Dalam sambutanya, Rekor yang juga merupakan alumni FEB UNAIR itu mengucapkan selamat atas Dies Natalis ke-61 FEB UNAIR. Selain itu dia juga mengucapkan selamat atas prestasi dan kontribusi FEB UNAIR yang sangat baik dalam upaya memajukan kampus. Menurutnya, posisi FEB UNAIR sangat strategis karena fakultas ini dapat mempengaruhi citra kampus secara keseluruhan.
“Didalam tubuh kita ini ada segumpal darah atau daging yang apabila dia bagus maka baguslah semuanya dan apabila dia jelek maka jeleknya lah semuanya. Nah di UNAIR juga begitu, di UNAIR juga ada sebuah fakultas yang fakultas itu bagus maka baguslah UNAIR, tetapi kalau fakultas ini tidak bagus maka UNAIR juga tidak bagus. Dan itu adalah?,” tanya Prof Nasih kepada hadirin.
Sontak para hadirin menjawab “FEB!”, pertanyaan itu dijawab dengan semangat dan diiringi dengan tepuk tangan. Makanya, lanjut Prof Nasih, ini tantangan yang sangat luar biasa bagi dekan maupun seluruh civitas akademika agar FEB UNAIR menjadi lokomotif dan sekaligus menjadi pendongkrak bagi kesuksesan Universitas Airlangga.
“Hal itu dapat terwujud melalui kolaborasi yang kompak dari para civitas akademika,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Prof Nasih juga memberikan pertanyaan yang menjadi bahan evaluasi dan pengetahuan bagi para hadirin. Diantaranya ialah penerapan nilai SMART di Universitas Airlangga.
“Siapa yang bisa menyebutkan kepanjangan dari SMART silahkan maju ke depan. Nanti akreditasi kelembagaan itu ditanya, termasuk nanti mahasiswa itu juga ditanya, karena itu berkaitan dengan strategi Universitas Airlangga,” ujar Prof Nasih.
Diketahui SMART merupakan akronim yang terdiri atas lima konsep kunci. yakni, Sustainable Education For All, Meaningful research and community service, Acceleration innovation and enterprising, Responsive and lean management, dan Top up tangible and intangible resource utilization.
Salah contoh penerapan SMART yang disebutkan Prof Nasih ialah Sustainable Education For All. Hal itu berkaitan dengan proses pendidikan. belajar apa saja, dimana saja, kapan saja, dari siapa saja, dan dengan siapa saja; dengan kata kunci “Belajar sepanjang hayat mulai dari buaian ibu hingga akhir usia”.
“Jadi S nya adalah Sustainable Education For All karena kita ingin proses pendidikan kita adalah proses pendidikan sepanjang hayat dan kemudian memberikan nilai tambah yang maksimal khususnya peserta didik, jangan ada orang yang masuk FEB ini setelah masuk malah tambah bingung,” pungkas Prof Nasih.
Penulis: Haryansyah Setiawan
Editor: Nuri Hermawan