Universitas Airlangga Official Website

BEM KM SIKIA Banyuwangi Cetuskan Konservasi Tanaman Obat Langka di Kawasan Gunung Ijen

Penyampaian materi pada kegiatan PPK Ormawa BEM KM SIKIA Banyuwangi UNAIR. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Gunung Ijen memiliki potensi besar untuk dieksplorasi baik dari sektor wisata dan alam. Sebagai upaya konservasi dan eksplorasi alam, BEM KM SIKIA Banyuwangi UNAIR melalui PPK Ormawa yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek mencetuskan konservasi tanaman obat langka di Kawasan Gunung Ijen. Wakil Presiden BEM KM SIKIA Banyuwangi UNAIR, Farhad Ulil mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara mahasiswa SIKIA Banyuwangi UNAIR, Desa Tamansari dan Geopark Ijen Banyuwangi.

Proses pelaksanaan PPK Ormawa tersebut melalui beberapa tahapan seleksi, meliputi seleksi proposal internal UNAIR. Kemudian dilanjutkan seleksi proposal dan presentasi tingkat nasional oleh Kemendikbudristek dan pengumuman penerimaan dana kegiatan PPK Ormawa.

“Pada program ini kami ada beberapa sub kegiatan meliputi pemetaaan biodiversitas tanaman obat, pelatihan budidaya tanaman obat untuk memberikan informasi mengenai budidaya tanaman obat langka di kawasan Gunung Ijen,” jelasnya.

Ulil dan tim melaksanakan pemetaaan secara langsung di wilayah Gunung Ijen untuk mengetahui sebaran tanaman obat, dan hasil pemetaan tersebut akan dijadikan peta sebaran tanaman obat di wilayah tersebut. Kemudian, sambung Ulil, masyarakat akan dibina dan diberikan pelatihan bagaimana membudidayakan tanaman tersebut sebagai langkah konservasi.

“Selain itu kita juga mengadakan pelatihan pembuatan produk hasil olahan tanaman obat dan ditutup dengan pelatihan digital marketing untuk penjualan produk tersebut. Jadi kita tidak hanya melakukan konservasi agar tetap lestari tapi dari program ini akan ada nilai ekonomisnya,” ungkapnya.

Ulil berharap kegiatan itu dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan masyarakat dapat secara mandiri mengembangkan potensi dan pelatihan yang telah diberikan. Selain itu, harapannya, mahasiswa SIKIA Banyuwangi UNAIR dapat memanfaatkan momentum itu sebagai sarana pembelajaran, karena nantinya kegiatan itu akan didirikan komikat baru yaitu komikat konservasi.

“Nantinya tetap kita monitoring masyarakat agar tetap terus berjalan program ini dan kedepan kita akan membentuk komikat baru di bidang konservasi agar kegiatan serupa seperti ini dapat dilaksanakan dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Penulis : Ananda Wildhan Wahyu Pratama

Editor: Khefti Al Mawalia