Universitas Airlangga Official Website

Warek RICD: Vaksin Merah Putih Siap Jadi Booster, Tinggal Tunggu Izin BPOM

Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi dalam acara Ranah Publik ‘Vaksin Merah Putih untuk Indonesia dan Dunia’ Jumat (26/8/2022)

UNAIR NEWS – Vaksin Merah Putih telah selesai uji klinis fase 3 pada 4 Agustus 2022 dengan total 4005 relawan. Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development (RICD) Universitas Airlangga menyampaikan bahwa vaksin Merah Putih siap menjadi booster vaksinasi Covid-19. Namun, ia mengatakan saat ini masih menunggu izin resmi dari BPOM untuk dapat digunakan sebagai booster.

Prof Nyoman mengungkapkan pihaknya sudah mendapat tugas untuk menyiapkan protokol terkait vaksinasi dan booster. Vaksin Merah Putih nantinya akan diberikan sebagai vaksin anak, vaksin remaja, booster remaja, dan juga booster dewasa. Ia juga berharap vaksin Merah Putih bisa berkontribusi terkait vaksinasi terutama pada para santri yang belum mendapatkan vaksin dan juga sebagai booster tentunya.

“Dan protokol ini sudah kami siapkan dan sekarang sudah direview oleh pihak BPOM, kalau sudah memenuhi persyaratan tentu akan ada izin dari BPOM dan baru kita akan melaksanakan booster,” tutur Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi dalam acara Ranah Publik Vaksin Merah Putih untuk Indonesia dan Dunia, Jumat (26/8/2022).

Selanjutnya, Prof Nyoman menuturkan vaksin Merah Putih bisa menjadi vaksin booster homolog dan heterolog. Homolog artinya dosis ketiga atau booster menggunakan jenis vaksin yang memiliki platform sama dengan vaksin dosis pertama dan kedua. Sedangkan, heterolog menggunakan jenis vaksin dengan platform yang berbeda dengan vaksin dosis pertama dan kedua.

“Kami mendapat amanah dari BPOM dalam penyusunan protokol, kami mengusulkan dua-duanya (homolog dan heterolog), keputusan apa dari BPOM, kita menunggu,” tuturnya.

Prof Nyoman juga mengatakan bahwa vaksin Merah Putih sejak proses uji klinis sebenarnya sudah dimasukkan di PeduliLindungi oleh Kementerian Kesehatan. Namun, lanjutnya, di aplikasi PeduliLindungi tersebut belum ada fitur yang menampilkan bahwa vaksin itu dalam tahapan uji klinis. Kemudian, Prof Nyoman menuturkan hal ini akan ditangani oleh Rumah Sakit dr Soetomo agar nanti bisa masuk di PeduliLindungi.

“Tapi tidak perlu khawatir nama-nama relawan ada di kami dan itu nanti akan diproses dan nantinya pasti akan masuk di PeduliLindungi, masih proses administrasi,” ungkapnya.

Sudah terdaftar di World Health Organization (WHO), vaksin Merah Putih nantinya juga akan didistribusikan ke luar negeri seperti Afrika dan Timur Tengah. Prof Nyoman mengatakan dengan memiliki sertifikat halal dan suci, vaksin Merah Putih bisa langsung digunakan.

“Kami berkeinginan untuk berkontribusi sebagai vaksin di luar negeri karena kami juga sudah memiliki sertifikat halal dan suci,” ungkapnya. (*)

Penulis: Wiji Astutik

Editor: Binti Q. Masruroh