UNAIR NEWS – Airlangga Forum ke-102 yang digelar secara pada Jumat (7/10/2022) membahas mengenai peristiwa Kanjuruhan. Forum tersebut dihadiri oleh Dr Prawitra Thalib SH MH, Koordinator Prodi S2 Kajian Ilmu Kepolisian UNAIR, sebagai salah satu pembicara. Menurutnya, akan lebih bijak bagi masyarakat untuk menunggu hasil investigasi dari pihak berwajib.
“Siapa yang sesungguhnya bersalah? Menurut hukumnya kita tunggu sajalah hasil investigasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF),” ujarnya. Berdasarkan penyelidikan sejauh ini, beberapa orang memang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Prawitra juga menegaskan bahwa pihak-pihak penyelenggara sudah melakukan upaya-upaya yang maksimal sebagai bentuk pencegahan kerusuhan. Hal tersebut seperti pelarangan suporter Persebaya untuk melihat langsung di Kanjuruhan.
“Bahkan ada upaya yang dilakukan namun tidak dikabulkan, seperti permintaan untuk mengubah jadwal. Namun karena berbagai pertimbangan, mungkin rating dan sebagainya, (upaya, red) itu diabaikan,” tutur dosen Fakultas Hukum (FH) tersebut.
Agar peristiwa seperti itu tidak terulang kembali, Prawitra mengatakan bahwa dibutuhkan suatu standar bagi stadion yang akan digunakan. “Harus didusun masalah SOP atau sebuah sistem di mana stadion yang menggelar (laga, red) semacam ini memiliki standar-standar tertentu.”
Standar-standar tersebut juga termasuk jalur evakuasi apabila terjadi bencana atau kerusuhan. “Ini kita melihat tragedi ini kan karena evakuasi tidak berjalan maksimal sehingga menimbulkan korban,” terang Prawitra.
Prawitra berharap bahwa kita bisa menjadikan tragedi Kanjuruhan sebagai pembelajaran, dan jangan sampai terulang lagi di masa depan.
“Namun sekali lagi, kalau kita berharap saja, hanya sekedar doa dan harapan maka (pencegahan, red) tidak akan maksimal. Maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal-hal serupa. Oleh karena itu harus ada tindakan nyata,” terang dosen prodi Kajian Ilmu Kepolisian tersebut.
Tindakan yang ia maksud tidak hanya berhenti pada upaya represif, melainkan juga preventif. Hal tersebut harus direalisasikan melalui upaya-upaya yang sudah teruji secara praktis.
“Sehingga kedepannya kalau ini terjadi, ada langkah-langkah tertentu yang setidak-tidaknya dapat meminimalisasi korban. Mungkin bisa diawali bagaimana jalur evakuasi dari setiap pertandingan olahraga. Ini harus dievaluasi, lah,” imbuhnya.
“Ini semua saya yakin adalah teguran, maupun cobaan bagi kita. Ujian untuk mewujudkan sumber daya manusia yang lebih baik lagi. Karena kita tidak hanya berpikir pada saat ini, namun berdasarkan pengalaman masa lalu akan menata masa depan bersama-sama,” ujarnya.
Penulis: Ghulam Phasa Pambayung
Editor: Khefti Al Mawalia