Universitas Airlangga Official Website

Mesin Pemisah Duri Ikan Karya FPK UNAIR Bantu UMKM Tingkatkan Produksi

Ilustrasi: Tribunnews

UNAIR NEWS – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang memberi dampak besar bagi perekonomian Indonesia. Pada 2020 UMKM berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) sebesar 60,51 persen atau Rp 9.580 triliun. PDB merupakan salah satu indikator penting dalam kondisi perekonomian suatu negara. Jika PDB suatu negara dalam jumlah yang besar maka artinya pertumbuhan ekonomi semakin membaik.

UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 96,92 persen dari total tenaga kerja yang ada hingga dapat menghasilkan sebanyak 60,42 persen dari total investasi. Hal tersebut dapat menjadi acuan bahwa UMKM dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas produk agar mampu bersaing dengan yang lainnya serta mampu memproduksi produk lebih banyak lagi.

Sayangnya, untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan peralatan yang cukup memadai. Salah satunya adalah teknologi. Namun UMKM yang masih berkembang masih memiliki keterbatasan untuk mengaksesnya. Oleh sebab itu, tim dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) menciptakan aplikasi teknologi MT – Separator.

Terdapat UMKM yang berlokasi di Sukolilo, Surabaya dengan nama Ayah Olala yang ternyata masih memproduksi otak-otak bandeng menggunakan alat sederhana. Dibutuhkan waktu yang lama dalam proses produksi otak-otak bandeng ini hingga memerlukan tenaga manusia untuk bekerja lembur. 12 jam waktu dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan. Tentu, hal ini berdampak pada membesarnya biaya untuk memberi upah tenaga kerja. Keterbatasan modal menjadi salah satu masalah dalam hal ini.

Sketsa aplikasi teknologi MT – Separator karya tim FPK UNAIR (Sumber: Dokumen pribadi)

Dr Eng Patmawati SPi MSi mengatakan bahwa aplikasi teknologi MT – Separator ini dapat membantu UMKM dalam memproduksi otak-otak bandeng agar lebih efektif dan efisien.

“Ini merupakan inovasi teknologi untuk menghancurkan daging fillet dan memisahkan duri halus dari daging ikan bandeng dalam proses pembuatan otak-otak yang membutuhkan waktu lama dalam prosesnya,” kata Patmawati selaku ketua tim.

“Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah kapasitas produksi UMKM dengan waktu produksi lebih efektif dan efisien yang tetap menjaga mutu dan kualitas produk yang dihasilkan,” imbuh Patma.

Dengan proses produksi yang lebih efektif dan efisien diharapkan dapat meningkatkan keuntungan yang didapat UMKM. Sehingga roda perekonomian dapat tetap berjalan dengan baik. “Setelah mendapat pendampingan dari tim, diharapkan omzet penjualan mitra meningkat dan kemampuan produksinya mampu memenuhi kebutuhan pasar, serta membuka kesempatan tenaga kerja bagi dan meningkatkan kemandirian UMKM,” jelasnya.

Saat ini aplikasi masih dalam tahap proses pendaftaran paten, sehingga nantinya bisa diproduksi dalam jumlah lebih banyak lagi dan lebih bermanfaat bagi perkembangan UMKM kedepannya. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Binti Q. Masruroh