UNAIR NEWS – Melangkah menuju negara adidaya, Indonesia menjadi tuan rumah di acara G20 yaitu Group of Twenty. Kelompok itu adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggota negara-negara dengan perekonomian besar di dunia. Terdiri atas 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.
Menyambut kegiatan positif tersebut, tentu generasi muda juga turut berperan dalam kegiatan itu melalui Y20. Sebuah engagement group resmi dari G20 yang memberikan forum bagi para pemuda untuk berkumpul dan berdiskusi mengenai isu-isu pemuda dan menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk diserahkan kepada para pemimpin G20.
Y20 Indonesia 2022 Goes To Universitas Airlangga berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (Himahi) Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR. Bertempat di Aula Soetandyo, Gedung C, FISIP UNAIR pada Rabu (19/10/2022).
Dalam acara itu, turut hadir narasumber, yaitu Michael Victor Sianipar selaku co-chair of Y20 Indonesia 2022; Biondi Sanda Sima selaku track chair Y20 Indonesia 2022; serta Moch Yunus S IP MA yang merupakan dosen hubungan internasional.
Kali ini tema yang diangkat adalah “Youth Resilience Throughout Upcoming Economic Recession;Side Hustling Vs Investing: Which is Best For You?”. Diskusi akan membahas mengenai potensi resesi ekonomi yang akan terjadi dan bagaimana peran pemuda dalam menghadapinya. Talkshow interaktif antara audience dan narasumber juga terlihat dari keaktifan peserta dalam diskusi setelah seminar yang diwadahi dalam bentuk kegiatan Focus Group Discussion.
Acara diawali Dr Phil Siti Rokhmawati Susanto S IP MIR selaku kepala Prodi Departemen Hubungan Internasional FISIP UNAIR. Ia sangat mengapresiasi kegiatan itu. Mengingat, kegiatan tersebut merupakan kesempatan emas mahasiswa bisa berdiskusi dan belajar dari kegiatan Y20 in Indonesia dalam cakupan G20 pada pakarnya langsung.
“Event yang konstruktif dan memberikan kebermanfaatan untuk para mahasiswa HI, khususnya di Universitas Airlangga. Pendewasaan secara akademis, karakter, dan personality untuk menyiapkan generasi muda sebagai pembawa tongkat estafet kemajuan bangsa,” ucapnya.
Peran G20
Michael juga menekankan bahwa G20 memberikan peranan penting karena Indonesia akan menjadi pemimpin pengambil keputusan di antara konferensi Uni Eropa dan 18 negara lainnya. “Di kondisi yang cukup strategis, di mana kita (Indonesia) diberikan kesempatan untuk menentukan arah kebijakan internasional di momen cukup kritis,’ ucapnya
Resesi
Dalam sesi itu, Moch Yunus menyoroti bahwa kesiapan kita dalam menghadapi ekonomi yang tidak stabil atau resesi. Yang mana kondisi ekonomi negara sedang memburuk. Hal itu terlihat dari produk domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran meningkat, hingga pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
”Generasi muda harus memulai berpikir jangka panjang kesiapan segi finance untuk kesiapan pribadi di era ekonomi yang tidak pasti,” katanya.
Kemampuan adaptif dan penuh strategi inilah yang juga ditekankan Biondi, khususnya dalam memberikan gambaran riil bagaimana tata kelola keuangan bagi generasi muda. Kegigihan dalam bekerja (side hustling) dan perencanaan keuangan lewat investasi bisa menjadi langkah jitu untuk menyelamatkan dari jurang resesi.
”Di usia yang masih muda ini, kita memiliki peluang untuk mencuri ‘start’ terlebih dahulu untuk menyiapkan diri menuju financial stable, yang nanti kita harapkan bagi generasi ke depan agar kita tidak memelihara culture yang ada di generasi sandwich saat kita memasuki usia non produktif,” ucapnya.
Penulis: Satriyani
Editor: Feri Fenoria