Universitas Airlangga Official Website

Alumni FKH UNAIR Ciptakan Vitamin Chubby Gummy Pertama di Indonesia

drh Yenni Trisno dan drh Aisha Jenar Sukmaningbayu sedang memperkenalkan produk vetpicurean. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Sebuah inovasi membanggakan berhasil diciptakan oleh dua orang Alumni Fakultas kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR). Dia adalah drh Yenni Trisno dan drh Aisha Jenar Sukmaningbayu. Keduanya sukses membuat vitamin untuk hewan berbentuk chubby gummy pertama di Indonesia.

Kepada Awak media, drh Yenni menceritakan, chubby gummy adalah produk unggulan dari  dari vetpicurean, sebuah merek dagang yang mereka buat untuk menawarkan solusi holistik dalam merawat hewan peliharaan. Produk-produk yang diproduksi, sambung drh Yeni,  berbahan dasar herbal sehingga sangat aman untuk dikonsumsi.

“Kita menawarkan solusi yang bukan kimiawi, tujuannya adalah everyday use, yang bagus untuk penggunaan jangka panjang,” ucap drh Yeni pada awak media, Senin (24/10/2022).

Selain itu, lanjut drh Yenni, produk yang ditawarkan sangatlah unik. drh Yenni menyebut chubby gummy yang diproduksi berbentuk panda lucu bertekstur kenyal sehingga memudahkan pawrents untuk memberikannya kepada hewan peliharaan. Selain itu, sambungnya, proses produksi dari hulu ke hilir juga ditangani langsung oleh dokter hewan.

“Produk kami mulai dari membuat, formulasi sampai owner dan penjualnya kami yang handle, murni dokter hewan,” ucap drh Yenni.

Produk Vetpicurean Vitamin Chubby Gummy Pertama di Indonesia. (Foto: Istimewa)

Chubby Gummy

Mengutip dari laman resminya, Chubby Gummy memiliki varian dengan berbagai manfaat. Sebagai contoh varian tummy,  mengandung Foeniculum vulgare extract atau Fennel extract. Sehingga selain menjaga daya tahan tubuh, produk ini juga memiliki khasiat untuk merelaksasi otot pencernaan, mengurangi gas dalam sistem digesti, dan cocok dikonsumsi hewan yang memiliki kondisi perut sensitif.

drh Aisha Jenar,  menyebut  bahwa formulasi chubby gummy didapatkan dari jurnal-jurnal ilmiah serta sudah melalui tahap penelitian. Produk ini, sambung drh Aisha, sebelumnya juga telah melalui beberapa perbaikan mengikuti permintaan pasar.

“Awal bentuknya tidak bagus, namun setelah melakukan perbaikan selama 6 bulan produknya sudah bagus dan dapat dikirim ke luar pulau,” ujar drh Aisha.

Berkat kerja keras drh Yenni Trisno dan drh Aisha, vetpicurean kini cukup  dikenal oleh pecinta hewan peliharaan. Bahkan dalam platform penjualan Shopee, produknya telah dinilai oleh lebih dari 1,3 ribu ulasan serta mendapat rating 4,9.

Menurut drh Aisha, keberhasilannya ini tidak lepas dari campur tangan Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) UNAIR. BPRIN, ucap  drh Aisha, telah memberikan banyak bantuan mulai dari saran dan masukan hingga yang bersifat teknis.

“Secara tidak langsung peran BPBRIN itu besar banget, pertama business matching, kedua saran influencer, terus habis itu bikin PT, karena kita PT jadi lebih mendapatkan kepercayaan publik,” ucap drh Aisha.

Penulis: Haryansyah Setiawan

Editor: Nuri Hermawan