Universitas Airlangga Official Website

Penanaman Pohon Mangrove di Pantai Cemara oleh BEM SIKIA UNAIR

Proses Penanaman Mangrove oleh Perwakilan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Ketua Pokdarwis.

 UNAIR NEWS – Banyuwangi merupakan salah satu kota yang dikelilingi dengan laut luas dan cukup dekat dengan pemukiman warga. Namun, kondisi pantai di kota ini banyak mengalami kerusakan akibat adanya abrasi. Akibatnya instrusi air laut dan erosi kerap terjadi pada daerah-daerah pesisir pantai.  

Mengenai hal tersebut, BEM KM SIKIA UNAIR Banyuwangi gelar Pengmas Sinergi “Coastal Area Care (CAC 2022)” pada Sabtu (29/10/2022). Kegiatan tersebut mengarah pada salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pantai yang ada, yaitu dengan penanaman pohon mangrove. 

Lailatu Rohmah selaku ketua pelaksana menjelaskan, acara ini merupakan serangkaian acara Pengabdian Masyarakat Sinergi dari beberapa kegiatan sebelumnya yang telah dilaksanakan pada Bulan September lalu. Dalam hal ini, CAC 2022 merupakan rangkaian kegiatan terakhir disertai dengan penutupan dari Kegiatan Pengmas Sinergi 2022. 

Dalam agendanya, CAC digelar di pantai cemara sejak Sabtu Pagi. Mendatangkan Indra Wicaksono SPi sebagai pemberi materi utama, acara berlangsung penuh antusias. 

Indra menjelaskan bahwa keragaman jenis mangrove di Indonesia terdiri dari 243 spesies. Namun, terhitung hanya 47 persen dalam kondisi baik dan dapat diselamatkan dari kepunahan. Mengenai hal tersebut, baiknya dirasa perlu untuk melestarikan sekaligus membudidayakan tanaman mangrove guna menghindari kelangkaan serta memperbaiki kondisi pesisir pantai yang rusak karena abrasi. 

Dari data yang didapatkan, Alumni FPK UNAIR tersebut memaparkan bahwa kerapatan 30 pohon mangrove setiap 100 Meter persegi dapat meredam 50 persen energi tsunami. Selain itu, mangrove memiliki kemampuan tinggi untuk menyerap kadar garam air laut sehingga akan mengurangi terjadinya instrusi air laut. 

Sosialisasi dan Pemaparan Materi oleh Indra Wicaksono SPi.

“Mangrove dapat dengan mudah menciptakan ekosistem baru bagi munculnya habitat hewan air seperti udang, ikan dan kepiting bakau. Kebutuhan masyarakat dapat dengan mudah terpenuhi jika hal tersebut terjadi,” ujarnya. 

Selain daripada itu, Laila melanjutkan, usai pemaparan materi, kegiatan akan bersambung dengan penanaman pohon mangrove, bersih pantai, serta sosialisasi program CAC. Pada bahasan tersebut, pengmas ini dikatakan akan terus berlanjut untuk pemantauan lebih detail terkait perkembangan mangrove yang ditanam serentak oleh tamu undangan dan warga sekitar. 

“Kegiatan ini digelar dengan harapan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dan mahasiswa untuk menjaga kelestarian pantai serta ekosistem mangrove guna menghindari kerusakan alam yang kerap kali terjadi disekitar kita,” ungkap Mahasiswa Kesehatan Masyarakat tersebut. 

Sesi Foto Bersama Panitia, Peserta, dan Tamu Undangan CAC 2022 

Penulis: Azka Fauziya 

Editor: Feri Fenoria