UNAIR NEWS – Prevalensi keparahan karies gigi atau gigi berlubang pada anak usia dini masih sangat tinggi yaitu sekitar 93 persen. Artinya hanya 7 persen anak Indonesia yang bebas dari karies gigi.
Federation Dental International (FDI) dan WHO menargetkan usia 5 sampai 6 tahun setidaknya 50 persen harus bebas dari karies gigi di setiap negara. Banyak kebijakan dan program pemerintah yang dilakukan untuk mencapai target tersebut seperti Program Internship (pemagangan dokter gigi di rumah sakit daerah), Nusantara Sehat (penempatan tenaga kesehatan termasuk tenaga kesehatan gigi maupun tenaga kesehatan lainnya) yang disebar ke seluruh Indonesia, hingga penyusunan dan pelaksanaan program milestones dalam rangka pemusatan Rencana Aksi Nasional (RAN) – Indonesia Bebas Karies 2030.
Menguatkan upaya dari kegiatan nasional tersebut, Ikatan Peminatan Kesehatan Gigi Masyarakat Indonesia (IPKESGIMI) pada tanggal 18-19 Nopember 2022 mengukuhkan 28 dokter gigi yang dinilai telah mencapai tingkat kepakaran tinggi dan banyak berkontribusi dalam program kesehatan gigi masyarakat nasional. Hingga saat ini, total pakar kesehatan gigi masyarakat di Indonesia berjumlah 40 orang, yang mayoritas bergelar doktor dan profesor di bidang Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Preventif.
Pada acara pengukuhan yang diselenggarakan bertepatan dengan Kongres Nasional Ikatan Peminatan Kesehatan Gigi Masyarakat Indonesia (IPKESGIMI) 2022 tersebut, Universitas Airlangga mengirimkan delegasinya sejumlah 5 orang doktor dengan kriteria terpilih untuk dikukuhkan sebagai FISDPH: Fellow of Indonesian Society of Dental Public Health; dan FISPD: Fellow of Indonesian Society of Preventive Dentistry. Gelar kepakaran ini diberikan kepada para profesor dan doktor bidang Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat yang memiliki ekspertasi dan riwayat aktivitas yang konsisten dalam melaksanakan program promotif dan preventif kedokteran gigi selama masa baktinya.
UNAIR saat ini memiliki 7 akademisi dengan kepakaran tersebut, yaitu Prof Dr R Darmawan Setijanto drg MKes FISDPH FISPD, Prof Dr Titiek Berniyanti drg MKes FISDPH FISPD, Dr Retno Palupi drg MKes FISDPH FISPD, Ninuk Hariyani drg MKes MPH PhD FISDPH FISPD, Dini Setyowati drg MPH PhD FISDPH FISPD, Dr Taufan Bramantoro drg MKes FISDPH FISPD, dan Dr Gilang Rasuna Sabdho Wening drg MKes FISDPH FISPD.
“Kami berharap besar dan percaya dengan dikukuhkannya para pakar ini akan dapat semakin memfokuskan upaya yang telah dan akan dilakukan, melalui sinergi lintas bidang dan lintas universitas, dalam wadah besar sebagai pakar di forum IPKESGIMI ini,” ungkap drg Usman Sumantri MSc FISDPH FISPD Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), yang juga turut dikukuhkan sebagai salah satu pakar baru.
“Kami sangat bersyukur dan bangga sekali atas antusiasme para pakar dan akademisi serta praktisi dokter gigi yang hadir pada Kongres IPKESGIMI 2022 ini. Sangat jarang terjadi 32 Institusi Pendidikan Dokter Gigi (IPDG) bisa semua berkumpul dan berdiskusi langkah promotif dan preventif yang sudah dan akan dilaksanakan kelak,” tutur Prof Dr drg Tri Erri Astoeti MKes Ketua Kongres IPKESGIMI 2022 di sela-sela acara. (*)