Universitas Airlangga Official Website

Kuliah Tamu Sekolah Pascasarjana UNAIR Bahas Strategi Organizational Alignment

Sesi penyampaian materi oleh narasumber. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Kuliah tamu Program Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) pada Sabtu (3/12/2022) kembali menghadirkan narasumber ahli dalam bidang keorganisasian. Sosok itu adalah Dr H Cris Kuntadi SE MM CA CPA QIA FCMA CGMA CIPSAS CFrA ACPA CHRM CH CHt PIA Ak dosen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dan widyaiswara ahli utama Kementerian Perhubungan.

Pada kesempatan itu, Cris memaparkan strategi organizational alignment yaitu upaya menyelaraskan antara rencana organisasi sesuai visi-misi dan strategi tertentu sehingga mampu mencapai tujuan organisasi. Strategi tersebut ia ilustrasikan dengan motif penggunaan aplikasi Instagram, misalnya seseorang yang berorientasi pada dunia karier maka ia mengikuti akun-akun terkait demi mendapat informasi yang diinginkan.

“Ini karena masing-masing orang mempunyai tujuan yang berbeda-beda sehingga ia akan meng-align tujuan dirinya dengan strategi yang akan ia lakukan. Suatu tujuan harus kita bangun serius melalui strategi untuk mencapainya,” kata Cris via Zoom Meeting.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa setiap organisasi terdiri dari input bisa berupa bahan baku, sumber daya manusia (SDM), modal, dan teknologi yang kemudian mengalami transformasi menjadi output dalam bentuk produk atau jasa. Sementara proses transformasi meliputi aktivitas kerja karyawan, manajemen, serta metode operasi dan teknologi.

“Dalam konsep input-process-output ada yang namanya efektivitas, efisiensi, dan ekonomis berarti pengorbanan yang kita keluarkan untuk mendapatkan input itu seminimal mungkin. Input dan output dalam lingkungan organisasi ini juga membutuhkan feedback,” tuturnya.

Cris menambahkan strategi alignment tidak hanya diterapkan pada tataran institusional, namun manajerial hingga operasional. Alignment pada tingkatan unit analisis dan cakupan dapat menggunakan cascading Key Performance Indicator (KPI) dengan pendekatan balance scorecard atau pendekatan kerangka pikir logis maupun model lain yang relevan.

Selanjutnya, terdapat elemen-elemen dalam lingkungan organisasi mencakup industri atau sektor, bahan baku, SDM, keuangan, pasar, teknologi, kondisi ekonomi, regulasi pemerintah, dan kebudayaan. Pengaruh lingkungan terhadap organisasi juga dapat menyebabkan ketergantungan sumber, penyesuaian struktur organisasi, diferensiasi dan integrasi, struktur organik dan mekanistik, serta forecasting.

“Suatu organisasi harus mengubah kondisi lingkungan. Misalnya, menjalin hubungan baik dengan elemen-elemen lingkungan yang terpenting melalui integrasi dan kontrak, kemudian membentuk lingkungan organisasi yang tidak berbahaya seperti mengubah bidang kegiatan politik atau asosiasi sejenisnya,” ungkap komisaris dan anggota KPMR PT KAI itu.

Pada dasarnya, sasaran organisasi bertujuan untuk eksistensi organisasi itu sendiri sekaligus legitimasi dan arah pengembangan. Konsep strategi organizational alignment berawal dari visi dan misi, tujuan, target stratejik, capaian, serta indikator kinerja. Meski begitu, alignment antara strategi dan tujuan sering terjadi konflik sehingga perlu pengambilan keputusan yang terbaik. (*)

Penulis: Sela Septi Dwi Arista

Editor: Binti Q. Masruroh