FKM NEWS – Jumat (4/11/2022), Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat Berbasis Keluarga dan Masyarakat atau yang akrab dikenal dengan Geliat Airlangga, menggelar kegiatan Penguatan Multiple Injection pada Petugas Kesehatan untuk Akselerasi Imunisasi Rutin Lengkap. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Geliat Airlangga dalam mendukung dan membantu terpenuhinya cakupan imunisasi dasar lengkap serta capaian imunisasi yang tinggi dan merata di Provinsi Jawa Timur.
Bertempat di Hotel Ibis Styles Surabaya, kegiatan ini dihadari berbagai tamu udangan penting yakni dari tim Unicef Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur, dan tim imunisasi UNAIR.
Terbagi menjadi lima sesi, kegiatan ini diisi tiga materi dengan topik “Kebijakan Imunisasi Rutin Lengkap”, “Keamanan Multiple Injection”, dan “Strategi Bagi Tenaga Kesehatan untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Meyakinkan Masyarakat terhadap Multiple Injection”, serta simulasi multiple injection oleh perwakilan IBI Jawa Timur, dan pembahasan mengenai rencana tindak lanjut (RTL) dari masing-masing organisasi profesi.
Dalam kegiatan ini, Gito Hartono, S.KM., M.Kes, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, selaku pemateri pada sesi pertama menekankan bahwa hukum imunisasi adalah wajib yang mana multiple injection ini menjadi kebijakan yang mendukung pelaksanaan imunisasi. Seluruh bayi dan balita harus mendapatkan imunisasi rutin lengkap. Namun, faktanya, sampai saat ini masih ada yang tidak mempercayai vaksin dan melakukan imunisasi untuk anaknya.
“Mereka yang tidak percaya imunisasi bisa kita masuki, asal kita interaksi. Oleh karena itu, kita butuh sosok penggerak semacam show force agar imunisasi bisa diterima”, jelas beliau.
Dari berbagai penelitian yang disampaikan dalam materi, imunisasi dengan metode multiple injection telah terbukti aman dan sudah banyak dilakukan oleh berbagai negara. Efek samping multiple injection juga tidak terlalu berbeda jauh dengan suntikan tunggal. Oleh karena itu, petugas kesehatan sebagai pihak pelaksana harus yakin dan percaya diri serta bisa meyakinkan masyarakat terkait keamanan multiple injection.
“Kalau petugas kesehatan secara ilmu tidak ada keraguan, maka multiple injection oke”, ujar DR. Dr. Dominicus Husada, DTM&H., MSc., Sp.A(K)., selaku pemateri ke-2.
“Multiple injection sebaiknya dilakukan pada anggota gerak yang berbeda seperti deltoid dan paha. Tetapi jika dilakukan pada satu anggota gerak maka harus berjarak 2,5 cm. Jika dibandingkan pada waktu yang sama, multiple injection ini juga akan membentuk antibodi tubuh lebih cepat dan memberikan hasil yang bagus daripada dengan suntikan tunggal”, jelas Prof. DR. Dr. Ismoedijanto, DTMH, Sp.A(K)., selaku pemateri ke-3.
Pada akhir acara, Dr. Ratna Dwi Wulandari, S.KM., M.Kes., sebagai perwakilan Geliat Airlangga berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat. “Saya berharap apa yang sudah kita lakukan akan memberikan dampak dan daya ungkit bagi masyarakat. Dan harapannya juga nantinya kegiatan ini bisa kita lihat replikasinya di tempat lain sehingga tujuan kita untuk menyukseskan multiple injection ini dapat tercapai”, jelas beliau.
Penulis : Faradillah Amalia Febrianti