FKM NEWS – Kamis (17/11/2022), Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat Berbasis Keluarga dan Masyarakat atau yang kerap dikenal dengan Geliat Airlangga kembali menggelar workshop terkait multiple injection atau suntikan ganda. Berkomitmen mendukung dan membantu terpenuhinya cakupan imunisasi dasar lengkap serta capaian imunisasi yang tinggi dan merata di Jawa Timur, Geliat Airlangga mengadakan kegiatan ini dalam rangka untuk akselerasi imunisasi rutin lengkap khususnya bagi pengelola program imunisasi di Provinsi Jawa Timur.
Dilaksanakan selama dua hari yaitu 17-18 November 2022 di Hotel Harris Surabaya, workshop ini mengundang 19 perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur khususnya bagian pengelola program imunisasi yaitu bagian Surveilans dan Imunisasi, Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, dan Promosi Kesehatan.
Di awal workshop, Prof. Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.Kes., Program Focal Point Kerjasama UNAIR-UNICEF Indonesia, menyampaikan bahwa untuk mencapai kesehatan ibu dan anak, diperlukan kolaborasi secara terintegrasi termasuk dalam meyakinkan masyarakat mengenai manfaat multiple injection karena terlepas dari kesiapan tenaga kesehatan dalam menjalankan kebijakan ini, akan lebih baik jika masyarakat khususnya orang tua dapat mengetahui manfaat multiple injection karena orang tua yang memiliki anak.
Di hari pertama, workshop diisi dengan materi dan diskusi. Mendatangkan pemateri dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), dan UNICEF Indonesia, kegiatan ini mendapat antuasias dari para tamu undangan.
Dengan topik “Kebijakan Imunisasi Rutin Lengkap”, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Inna Maharani, menekankan bahwa imunisasi adalah proteksi bagi diri sendiri yang mana saat ini tidak sama seperti dahulu, imunisasi pada anak memiliki beberapa tambahan. “Imunisasi itu memberi proteksi pada diri sendiri. Sekarang tidak lagi imunisasi dasar lengkap tapi imunisasi rutin lengkap, ada tambahan lagi. Oleh karena itu, multiple injection harus jadi pilihan karena multiple injection sebagai salah satu strategi akselerasi cakupan”, jelas beliau.
Materi kedua yang disampaikan oleh Kurnia Dwi Artanti, dr., M.Sc. dari FKM UNAIR sekaligus tim imunisasi UNAIR yaitu “Multiple Injection”. Beliau menyampaikan mengenai bagaimana dengan multiple injection maka akan tercapai efektivitas imunisasi itu sendiri. Mulai dari segi biaya, waktu, dan tenaga, imunisasi dengan multiple injection memiliki berbagai manfaat. Tidak perlu ada rasa takut untuk melakukan multiple injection pada anak karena sudah ada payung hukum yang berlaku.
Dr. Armunanto, M.PH. dari UNICEF Indonesia yang juga menyampaikan materi pada sesi ketiga tentang “Strategi Komunikasi”, menyebutkan bahwa permasalahan imunisasi tidak terbatas pada masalah komunikasi karena kurang pengetahuan, tetapi harus ada pembenahan pengetahuan masyarakat. “Untuk mengatasi masalah imunisasi yang seringkali tidak diterima masyarakat, kita harus memahami sikap masyarakat dan masyarakat harus tahu apa yang kita lakukan. Jadi dengan begitu maka perlahan sikap masyarakat dapat berubah”, ungkap beliau. Di akhir kegiatan, disampaikan rencana tindak lanjut (RTL) terkait impelementasi multiple injection oleh perwakilan dari Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Bangkalan.
Penulis : Faradillah Amalia Febrianti