n

Universitas Airlangga Official Website

FK UNAIR Jadi Tuan Rumah Seminar Bioetika UNESCO

bioetika
Irakli Khodeli, Programme Specialist for Social and Human Sciences UNESCO, di Aula FK UNAIR. (Foto: Sefya H. Istighfarica)

UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara Ethics Teachers’s Training Course of UNESCO (ETTC). ETTC yang berlangsung selama lima hari pada 24–29 April 2017 dihadiri lima pakar bioetik dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Puluhan peserta acara ETTC dari berbagai belahan negara tiba di FK UNAIR, Selasa (25/4). Mereka disambut Dekan FK UNAIR beserta jajarannya di Aula FK.

Beberapa peserta asing di antaranya berasal dari Universitas Pondicherry, Universitas Taibah, Universitas Alasala, Universitas Manitoba, dan King Abdullah Medical City in Holy. Sementara, peserta lokal berasal dari Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Fatmawati, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, dan tentu saja UNAIR.

ETTC merupakan bentuk kegiatan pelatihan rutin yang diselenggarakan oleh UNESCO setiap tahun. Jika tahun lalu Malaysia terpilih menjadi tuan rumah ETTC, maka tahun ini, UNESCO bekerjasama dengan FK UNAIR untuk menyelenggarakan acara tersebut.

“Kegiatan ini ditujukan untuk membentuk kompetensi dosen dalam mengembangkan dan membangun Ilmu Bioetik di tingkat fakultas dan universitas. Mengingat, melalui training (pelatihan) ini pula, peserta dapat berbagi pengalaman mendidik, meneliti dan pelayanan bioetik di negara mereka masing-masing,” tutur Dekan FK Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U.

Selama lima hari, peserta mengikuti serangkaian kegiatan diskusi, lokakarya yang berkaitan dengan Ilmu Bioetik. Mereka melakukan simulasi presentasi mengajar dengan pendampingan dari instruktur. Dalam acara ini juga akan dipaparkan diskusi perspektif global seputar pendidikan Bioetik.

Irakli Khodeli, Programme Specialist for Social and Human Sciences UNESCO, mengatakan kurikulum Bioetika dikembangkan oleh UNESCO sebagai alat untuk memperkenalkan dan memperkuat pendidikan Bioetika di universitas di seluruh dunia. UNESCO merintis dalam Bioetika global dengan mendirikan program Bioetika di tahun 1993 dengan cara mendirikan badan ahli independen, seperti Komite Bioetik Internasional.

Setelah lima hari peserta mengikuti kegiatan pelatihan ini, peserta akan memperoleh sertifikat resmi dari UNESCO. Dengan demikian, peserta diharapkan dapat memiliki kompetensi menjadi dosen Bioetik yang mumpuni.

Penulis: Sefya H. Istighfarica

Editor: Defrina Sukma S