Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa Kesmas SIKIA UNAIR Jalani Magang MBKM di Dinas Kesehatan dan RSUD dalam Satu Waktu

UNAIR NEWS – Mahasiswa Kesehatan Masyarakat SIKIA UNAIR mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di dua instansi sekaligus. Mahasiswa tersebut adalah Renza Salwa, Guntur A Gama, Diana Laili, Tyas Ratna, dan Sarda Ika. Penyelenggaraan MBKM ini berlangsung selama tiga bulan di Dinas Kesehatan Banyuwangi dan RSUD Blambangan Banyuwangi.

Kepada UNAIR NEWS Diana Laili Putri salah satu mahasiswa dalam MBKM menyampaikan bahwa penyelenggaraan program MBKM dilaksanakan pada dua lokasi dengan estimasi waktu 1,5 bulan di masing-masing lokasinya. Lokasi pertama Dinas Kesehatan Banyuwangi.

“Kami juga dibagi menjadi dua tim pada departemen SUNGRAM (Penyusunan Program) Dinkes Banyuwangi dan departemen BIAKES (Pembiayaan dan Anggaran Kesehatan) Dinkes Banyuwangi,” ucap Diana.

Mahasiswa asal Banyuwangi tersebut menambahkan bahwa banyak kegiatan yang dilakukan masing-masing tim selama magang. Kegiatan pada departemen SUNGRAM yaitu menyusun program yang akan diselenggarakan dan menyusun rencana strategis (RENSTRA). Sedangkan kegiatan departemen BIAKES yaitu mempelajari alur Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan mekanisme Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas.

Selanjutnya mahasiswa yang kerap disapa Dili ini menuturkan, “Program MBKM di lokasi kedua adalah RSUD Blambangan Banyuwangi. Fokus pergerakan di MBKM ini adalah mempelajari implementasi dari masing-masing luaran mata kuliah yang diambil di semester tujuh secara rill di lapangan. Kami juga dibagi ke dalam dua bidang yaitu bidang claim dan bidang Program Evaluasi dan Pelaporan (PEP)”.

Penyelenggaraan MBKM di RSUD ini memfokuskan pada bidang claim yaitu melakukan program coding beberapa asuransi kesehatan, salah satunya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ke dalam aplikasi INA-CBG’s. Sedangkan kegiatan di PEP yaitu menyusun program RSUD, menyusun rencana strategis, dan menyusun pedoman penilaian di RSUD tersebut.

Mahsiswa semester delapan itu menyampaikan, “Awalnya saya mengira implementasi dari pemasaran jasa di bidang kesehatan harus melakukan promosi dan berbagai bentuk branding seperti pada produk. Ternyata fakta di lapangan pemasaran jasa bidang kesehatan hanya perlu meningkatkan mutu layanan yang harus ditingkatkan secara optimal”.

“Harapannya program ini terus dilanjutkan kedepannya. Selama magang banyak value yang didapatkan di luar perkuliahan seperti mengerti implementasi administrasi program di Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit, komunikasi dengan banyak pihak salah satunya kepada 45 puskesmas di Banyuwangi, dan pembelajaran ilmu baru diluar keilmuan kesmas itu sendiri,” imbuh Dili di akhir penyampaian. (*)

Penulis: Afan Alfayad

Editor: Binti Q. Masruroh