n

Universitas Airlangga Official Website

Bonus Demografi Perlu Dijawab dengan Optimisme dan Kebijakan Makro

bonus demografi
Talkshow “Optimalisasi Bonus Demografi Nasional dalam Menjawab Tantangan Pembangunan Berkelanjutan”, Kamis (18/5), di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Bonus demografi berada di depan mata. Para penduduk usia produktif diharapkan dapat menimba ilmu seluas-luasnya agar mampu mengembangkan daerah dalam menghadapi persaingan di luar.

Itulah yang disampaikan Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Alivin, ketika berbicara dalam talkshow “Optimalisasi Bonus Demografi Nasional dalam Menjawab Tantangan Pembangunan Berkelanjutan”, Kamis (18/5), di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

Alivin menyampaikan bahwa daerah memiliki potensi yang besar dalam mendukung bonus demografi, misalnya Trenggalek yang memiliki sumber daya laut yang melimpah.

“Namun, tenaga kerja pengolahnya sangat minim sehingga perlu adanya penggebrak inovasi-inovasi anak bangsa. Saya berpikir bahwa anak daerah perlu kembali ke daerahnya,” tutur Alivin dalam acara yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi S-1 Ekonomi Pembangunan.

Sejalan dengan inovasi, maka para pemuda dituntut untuk terus mengembangkan kemampuannya. Apalagi persaingan semakin ketat. “Kompetensi di dunia kerja tidak semata-mata bergantung pada lembaran ijazah, melainkan kemampuan yang dimiliki. Dulu saya tidak perlu menjadi sarjana dulu untuk masuk Astra,” tutur Eko Hariyadi Budiyanto yang merupakan direksi PT. Terminal Teluk Lamong.

Senada dengan Eko, Rini Nurhayati staf Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, mengatakan bahwa kualitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan kebijakan makro.

Selain itu, Rini menekankan bahwa generasi muda perlu tumbuh dengan optimisme dan mental yang kuat dalam menghadapi persaingan global.

Seminar tentang bonus demografi tersebut merupakan bagian dari acara Economic Events (Eccents) yang sudah diselenggarakan kali kesepuluh. Dalam acara Eccents, ada tiga rangkaian kegiatan yakni dialog nasional, lomba karya tulis ilmiah, dan kunjungan lapangan.

Lomba karya tulis ilmiah diikuti oleh ratusan peserta universitas di Indonesia. Setelah melewati berbagai proses seleksi, disaring melalui seleksi abstrak, terpilih tiga pemenang. Juara pertama dan kedua berasal dari Universitas Gadjah Mada, dan juara ketiga berasal dari Universitas Indonesia.

Penulis: Siti Nur Umami

Editor: Defrina Sukma S