Penulis: Rafli Noer Khairam
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR) resmi menjadi tuan rumah penyelenggaraan Southeast Asia Neighborhood Network (SEANNET ) Symposium 2023. Berdiri sejak tahun 2017, SEANNET merupakan sekumpulan peneliti dari Asia Tenggara dan daerah lainnya yang bertujuan untuk menganalisis pembangunan kota-kota di Asia Tenggara melalui studi kasus kampung atau distrik.
“Saya bagian dari SEANNET juga, kita adalah grup peneliti urban di Asia Tenggara. Tentunya saya sangat senang karena program ini bisa memperluas jaringan kita, melihat peneliti lain di daerah lain tentang studi kota dan perencanaannya. Ini kegiatan yang baik untuk bertukar pikiran dan bagaimana cara kita mengajar,” ujar salah satu peserta.
Pada hari pertama kegiatan (10/02/2023), para peserta mengunjungi beberapa tempat di Kota Surabaya, meliputi Gedung Nasional Indonesia (GNI) dan Museum Dr. Soetomo, Kampung Lawas Maspati, dan Tugu Pahlawan.
Pada saat kunjungan ke GNI dan Museum Dr. Soetomo, para peserta belajar bersama terkait sejarah tokoh kemerdekaan terkenal yaitu Dr. Soetomo.
Selanjutnya di Kampung Lawas Maspati, mereka mendapatkan sambutan baik dari para warga dengan udeng Surabaya dan selendang dari sarung. Tidak hanya itu, mereka juga disambut dengan maskot ibu-ibu yang memanfaatkan barang bekas daur ulang untuk dijadikan kostum.
Terakhir, mereka mengunjungi Tugu Pahlawan untuk mengenal Kota Surabaya lebih jauh lagi.
“Di kampung Maspati ini ada bangunan kuno Belanda. Bangunan ini sudah dibeli oleh pribumi dan dirawat jadi cafe dan perpustakaan. Kami juga akan belajar beberapa pengolahan makanan bersama UMKM di kampung ini,” kata salah satu peserta.
Sebagai informasi, SEANNET Symposium 2023 akan menggelar beberapa program selama lima hari ke depan dengan kegiatan seperti penelitian, pelatihan, pemberdayaan warga, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berfokus terhadap isu kampung kota di Asia Tenggara. (*)