UNAIR NEWS – Sebagai generasi muda harus peduli dan menjaga kesehatan khususnya pada pola makanan. Salah satunya agar terhindar dari penyakit hipertensi. Penyebab hipertensi ialah pola makan salah dan terlalu banyak mengonsumi garam.
Menanggapi hal tersebut, Program Studi D4 Pengobatan Tradisional (Batra) Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan penyuluhan yang bertajuk Nutrisi dengan Menu Siomay Seledri dan Pijat Refleksi untuk Penderita Hipertensi di Morokrembangan pada Minggu (19/3/2023).
Penyuluhan itu merupakan salah satu Program Based Learning dan berkolaborasi dengan mata kuliah Battra Komplementer Integratif Inovatif (BKII). Masyarakat diharapkan dapat mengerti pentingnya asupan gizi makanan setiap harinya.
Alwasiannis Isma, mahasiswa Pengobatan Tradisional (BATTRA UNAIR) menyampaikan bahwa makanan menjadi salah satu faktor timbulnya penyakit. Sebagian besar masyarakat belum teredukasi mengenai makanan-makanan yang dapat memicu timbulnya penyakit.
“Seringkali masyarakat pergi ke dokter mengatakan bahwa penyakit yang diidapnya muncul tiba-tiba. Namun, dapat diketahui bahwa penyakit yang diidap muncul karena faktor makanan yang salah,” tambah Alwa.
Selain menjaga pola makan, melakukan diet merupakan hal yang efektif untuk mengurangi risiko hipertensi. Masyarakat kerap kali salah mengartikan diet. Diet bukan sekedar mengurangi pola makan namun, cenderung pada mengolah makanan yang dikonsumsi.

“Cara memasak juga mempengaruhi dalam menjaga kesehatan. Masyarakat kerap kali lalai dalam pengolahan makanan yang dikonsumsi, sebagian besar mereka telah menghindari bahan pokok pemicu penyakit namun kerap kali salah dalam pengolahannya,” tutur Alwa.
Tidak hanya memberikan edukasi menjaga pola makanan, ia juga memberikan demo masak langsung untuk dapat mengolah makanan sehat dengan cara kekinian.
“Dengan program ini, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat pada penjagaan pola makanan untuk mencegah penyakit hipertensi khususnya pada wilayah Morokrembangan,” pungkas Alwa.
Penulis: Satrio Dwi Naryo
Editor: Khefti al Mawalia