Universitas Airlangga Official Website

AIRFOR 121 : “4 Tahun Kepemimpinan Jatim: Inovasi Birokrasi Melayani”

AIRFOR 121 “4 Tahun Kepemimpinan Jatim: Inovasi Birokrasi Melayani”

Berita UNAIR Pascasarjana,Rabu 22 Februari 2023 – Airlangga Forum ke-121 kali ini berkesempatan merayakan ruang obrolan terbuka dengan topik pembahasan “4 Tahun Kepemimpinan Jatim: Inovasi Birokrasi Melayani”. Terhitung dari 13 Februari 2019 silam, pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak yang menjabat sebagai Gubernur dan Wagub Jawa Timur mengeluarkan janji politik yang dimasukkan dalam Nawa Bhakti Satya dan dirumuskan dalam indeks kinerja utama.
Bicara inovasi, narasumber ahli, Dr. Andriyanto, SH., M.Kes selaku Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jatim mengatakan bahwa BRIDA memiliki dua kewenangan yakni riset dan inovasi. Riset dimaksudkan pada kegiatan mengkaji dan meneliti untuk nanti hasilnya sebagai dasar perencanaan, yang untuk itu maka riset harus dijalankan secara benar dengan metode ilmiah. Setelahnya harus muncul inovasi. Inovasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, yang baru (dan bersifat positif).
Nyatanya, dengan 4 tahun kepemimpinan gubernur dan wakilnya, di penghujung tahun 2022, jika direkap, gubernur berhasil mendapatkan sebanyak 245 penghargaan. “Penghargaan sebagai bukti adanya komitmen, pelecut prestasi lebih lanjut, bukti adanya sinergitas dan kolaborasi. Tak tanggung-tanggung, 23 Desember 2022 ditutup dengan penerimaan penghargaan dalam acara “Innovative Government Award” sebagai provinsi ter-inovatif nomor 1 di Indonesia diantara 34 provinsi yang masuk kategori”, ungkapnya dengan bangga.
Menyambung hal itu, Dr. Muhammad Nafik Hadi Ryandono, SE., M.Si sebagai Kepala Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi UNAIR mengungkapkan 3 syarat yang harus dipenuhi jika suatu daerah ingin maju. Ketiganya adalah kualitas SDM, inovasi, dan riset yang kuat. “Artinya riset janganlah sampai hanya pada publikasi jurnal saja, apa yang kita wariskan pada anak cucu, apa yang bisa dirasakan oleh masyarakat?” tegasnya. Menurutnya hasil riset bisa diuji coba, kemudian mulai divalidasi dalam lingkungan yang relevan sampai dengan skor yang menyatakan bahwa riset yang dilakukan adalah riset aplikasi.
Adapun tugas di Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi UNAIR adalah hasil riset dapat hilirasasi, dirintis menjadi sebuah produk yang bisa dimanfaatkan dan memberikan nilai sosial ekonomi bagi masyarakat. Lagi-lagi untuk memenuhi nilai itu, penekanan pada kolaborasi dan sinergitas, baik itu antara birokrasi, universitas, dan industri misalnya, menjadi penting.
Nyatanya dua kata “kolaborasi dan sinergitas” juga turut terucap dari Dr. Andromeda Qomariyah, MM yang memimpin Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim. Dirinya mengungkapkan bahwa selama kepemimpinan Khofifah dan Emil terjadi percepatan juga lompatan yang luar biasa bagi Usaha Kecil Menengah. Inovasi yang lahir melalui digitalisasi, memberikan bright effect kepada para UKM. “Digitalisasi menjadi sesuatu yang wajib atau keniscayaan bagi para UKM. Di tahun 2016, UKM yang mengenal internet hanya 11%, namun per juli 2022 naik menjadi 46% dan kami optimis tahun ini mencapai 50%” lapornya.
Keberhasilan kenaikan angka tersebut pun disadarinya berkat kebersamaan, tidak hanya Dinas Koperasi dan UKM, tetapi juga Perbankan, OPD-OPD lain, serta komunitas yang bergerak bersama. Kabar gembira selanjutnya pun diberitahukan bahwa Dinas Koperasi dan UKM telah melakukan peningkatan pelayanan pola jemput bola dan telah bekerja sama dengan Gojek, Tokopedia, dan bahkan Shopee yang sudah membuka menyepakati untuk membangun kampus UMKM di UPT terkait.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/