Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan memberikan penyuluhan ?Waspada Musim Hujan” di Puskesmas Klampis Ngasem Surabaya

NERS NEWS – Musim pancaroba yang sedang terjadi di Surabaya telah memotivasi Kelompok 2 Stase Keperawatan Komunitas, Profesi Ners, Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga untuk memberikan edukasi agar masyarakat semakin waspada terhadap diri sendiri dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari penyakit ISPA, DBD, atau Demam Tifoid.

Penyuluhan yang berlangsung pada Rabu (01/03/2023) lalu merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa profesi ners untuk memenuhi kompetensi sebagai Ners. Topik yang diangkat kali ini mengenai “Waspada Musim Hujan” dimana selama musim hujan, seperti saat ini, banyak penyakit yang memungkinkan untuk muncul diantaranya yang sering dialami oleh sebagian orang, yaitu ISPA (infeksi saluran pernapasan akut). ISPA sering menyerang pada orang dewasa dan anak-anak, penyebab dari infeksi ini adalah virus, jamur, dan bakteri akibat musim pancaroba/peralihan. Gejala yang sering muncul pada penyakit ISPA antara lain demam, nyeri pada tenggorokan, flu, hidung tersumbat, dan batuk kering/berdahak. Cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya adalah dengan menjaga kebersihan diri, menjaga lingkungan agar tetap bersih, sehat, dan nyaman, istirahat yang cukup, makan-makanan yang bernutrisi tinggi dengan menambah vitamin, membawa perlindungan diri, seperti payung atau jas hujan, menghindari berkendara saat hujan, dan selalu menaati protokol kesehatan.

Selain ISPA, penyakit lainnya yang sering muncul adalah DBD (demam berdarah dengue) dan demam tifoid atau sering dikenal dengan tipes. Demam tifoid atau tipes disebabkan oleh bakteri salmonella typhi yang biasa ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi atau ditularkan oleh orang yang menderita/terinfeksi demam tifoid. Tanda dan gejala yang sering muncul ialah adanya demam hingga 40 derajat celcius, sakit kepala sekitar mata hingga ke pelipis, lemah dan sering lelah saat beraktivitas, nyeri pada otot, sering berkeringat, disertai diare/sembelit dan ruam pada kulit. Berbeda demam tifoid, DBD (demam berdarah dengue) ditularkan atau disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti yang tersebar di seluruh daerah tropis Indonesia. Gejala yang sering muncul saat terjangkit DBD ialah adanya demam ringan hingga tinggi yang berlangsung selama 2-7 hari, sakit kepala hebat, nyeri belakang mata, nyeri pada sendi dan otot, disertai mual dan muntah serta ruam merah kecil pada daerah tubuh.

Kelompok kami sengaja mengangkat topik mengenai penyakit yang dapat muncul selama musim hujan karena masih banyak pasien, keluarga yang mengantar pasien, hingga pegunjung puskesmas belum memahami dan mengetahui apa saja penyakit, tanda gejala, dan upaya untuk mencegahnya bagaimana, sehingga kelompok kami mengangkat topik ini untuk memberi edukasi serta mengingatkan kembali, bagi yang telah mengetahui, agar tetap waspada terhadap penyait apa saja yang sering muncul saat musim hujan.” Ujar Mustika, selaku perwakilan kelompok B1.5.

Selama kegiatan berlangsung, pasien dan keluarga terlihat sangat antusias dalam mendengarkan dan mengikuti kegiatan tersebut. Mus Adah, S.Kep., Ns. selaku Pembimbing Klinik turut menambahkan informasi dan memberi penguatan materi kepada pasien dan keluarga pasien untuk selalu menjaga gaya hidup sehat dengan makan makanan yang bernutrisi, setiap hari berjemur di bawah sinar matahari pagi, selalu membersihkan kamar dan tempat tinggal secara rutin, serta tetap menjaga kesehatan lingkungan.

Penyuluhan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi serta evaluasi singkat terkait materi yang telah disampaikan. Secara keseluruhan acara terlaksana dengan baik dan sasaran dapat memahami terkait informasi yang telah diberikan. “Semoga dengan diadakannya penyuluhan ini, pasien dan keluarga semakin memahami tentang penyakit yang dapat muncul selama musim hujan, sehingga dapat melakukan beberapa upaya pencegahan dan segera dapat dibawa ke pelayanan kesehatan terekat jika timbul gejala yang telah disampaikan.” harapan dan tutup Putri selaku perwakilan kelompok saat diwawancara secara langsung pada 01/03/2023.

Penulis: Melania Natalia Tia Darmiati, S.Kep.
Editor: Rifdayanti M. Amalia (Airlangga Nursing Journalist)