Universitas Airlangga Official Website

Kemuslimahan FK UNAIR Diskusikan Dilema Perempuan dalam Memilih Menikah atau Melanjutkan Studi

Ustazah Siti Fauziah SPd pada gelaran KAFENISA Departemen Kemuslimahan FK Universitas Airlangga, Sabtu (15/4/2023).

UNAIR NEWS – Departemen Kemuslimahan SKI Fakultas Kedokteran UNAIR (FK UNAIR) menyelenggarakan acara bertajuk KAFENISA (Kajian Rutin Khusus Akhwat) pada Sabtu (15/4/2023). Kajian kali ini mengambil tema Nikah VS Studi: Yang Mana Duluan? dengan Ustazah Siti Fauziah SPd selaku pemateri.

Di awal sesi, Ustazah Fauziah sapaan akrabnya, membuka topik dengan membahas mengenai realita perempuan berpendidikan yang seringkali dipandang negatif oleh masyarakat. Perempuan yang berpendidikan dianggap susah diatur serta ditakutkan akan kesulitan memperoleh jodoh kelak.

“Stereotip itu dari dulu sampai sekarang belum banyak berubah. Bahwa kalau perempuan itu nggak usah sekolah tinggi-tinggi, deh. Entar ujung-ujungnya juga masak di dapur. Enggak kepakai itu ijazah, dan lain sebagainya,” tutur Ustazah Fauziah.

Ustazah Fauziah menilai stereotip ini sangat berkebalikan dengan kondisi pada masa Nabi Muhammad SAW. Di mana pada masa tersebut banyak perempuan cerdas serta memiliki keahlian tinggi di bidangnya. Ia mencontohkan istri Nabi Muhammad SAW, Khadijah binti Khuwailid, yang merupakan seorang pengusaha terpandang yang memiliki kecerdasan finansial yang luar biasa.

Sesuai Rida

Kembali lagi, persoalan antara memilih untuk menikah atau melanjutkan studi, sambung Ustazah Fauziah, tentu merupakan hal cukup membingungkan bagi para mahasiswi. Terkait dengan hal ini, ia menasihati bahwa segala hal yang kita pilih haruslah sesuai dengan rida dari orang tua.

“Perintah ibadah kepada Allah disejajarkan dengan perintah berbuat baik kepada orang tua dan itu ada di banyak ayat. Jadi, kalimat tauhid sering disejajarkan dengan kalimat birrul walidaini,” nasihat Ustazah Fauziah.

Oleh karena itu, jika kita menilik pada perintah ini, kita harus mengutamakan pilihan di mana orang tua kita rida terhadap pilihan kita. “Mari kita niatkan pilihan kita lebih kepada kita mengutamakan keridaan orang tua. Kita mengutamakan membahagiakan orang tua. Jadi, bukan ambisi pribadi,” tuturnya dalam kajian kemuslimahan DK UNAIR itu.

Dalam kesempatan ini, Ustazah Fauziah juga menekankan bahwa menikah merupakan suatu ketetapan yang telah Allah berikan. Dengan demikian, sembari menunggu ketetapan tersebut kita dapat memanfaatkan waktu untuk lebih meningkatkan kualitas diri salah satunya dengan jalan menuntut ilmu.

“Menuntut ilmu adalah sarana untuk meningkatkan kualitas diri. Kita sekolah, kita taklim itu adalah bagian dari memanfaatkan waktu datangnya ketetapan Allah untuk kita,” terangnya.

Di akhir, Ustazah Fauziah mengingatkan bahwa dalam Surat An-Nur diterangkan bahwa laki-laki yang baik akan dipertemukan dengan perempuan yang baik pula. “Niat kita meningkatkan kualitas diri adalah membaikkan diri kita,” pungkasnya. (*)

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Binti Q. Masruroh