Universitas Airlangga Official Website

Tips Move On ala Dosen UNAIR

Tips Move On ala Dosen UNAIR
Tips Move On ala Dosen UNAIR

UNAIR NEWS – Dosen Psikologi UNAIR Bagikan tips move on. Akhir-akhir ini sedang viral terkait kasus perselingkuhan dalam hubungan kalangan artis. Berbagai pihak saling menyerang korban maupun pelaku, terlepas dari siapa sesungguhnya yang salah dalam hubungan tersebut, hanya mereka yang tahu.

Sehingga semakin banyak pula akun dari kalangan non-artis yang mulai membagikan hal yang sama terkait masalah kegagalan dalam percintaan. Dan banyaknya komentar yang mulai mengungkap rasa ketakutan mereka dalam menjalin hubungan cinta lagi. Khususnya hal ini terjadi saat usia remaja dalam menghadapi permasalahan problematik cinta di hidupnya.

Pada umur tersebut perasaan cinta yang tumbuh dapat menjadi luka mendalam bagi mereka yang mengalami patah hati. Lewat emosi negatif yang tumbuh, perubahan tingkah laku dapat teramati pada remaja dengan permasalahan psikologis percintaan. Dendam, jengkel, sedih dan muncul masalah perilaku yang menyimpang menjadi perihal mungkin dapat terjadi. Lantas bagaimana remaja harus menyikapinya agar dapat berpikir jernih tanpa mengganggu kehidupannya.

Mengidentifikasi Perasaaan

Dosen Psikologi UNAIR, Tiara Diah Sosialita M Psi Psikolog menyebut remaja harus bisa memahami diri sendiri. Caranya dengan menggali terlebih dahulu alasan dalam menempatkan dirinya sebagai korban. Dengan memahami emosi dan perasaan itu, maka diri sendiri akan lebih mengerti alasan kuat yang melatarbelakangi hal tersebut. Perasaan emosi jika terhianati dan terselingkuhi menjadi hal yang wajar bila terjadi. Ada beberapa tips move on.

“Harus melakukan refleksi kenapa kita menempatkan diri sebagai korban,” sebutnya.

Bercerita dengan Orang yang Kamu Percaya

Lewat bercerita dengan orang yang tepercaya akan membantu remaja merasa didengar dan mengurangi beban emosional. Baik itu orang tua, sahabat, teman, maupun anonim. Sehingga akan menyuntikkan kembali rasa semangat, harapan, dan optimisme. Selain itu, korban juga dapat mencari dukungan professional lewat konselor maupun psikolog.

“Mempengaruhi kesehatan mental dan emosional dengan jangka panjang. Ketika ada hal yang mengganjal,” ujar Tiara Diah Sosialita M Psi Psikolog .

Berolahraga

Pakar Psikologi UNAIR tersebut mengatakan aktivitas fisik dapat membantu mengalihkan pikiran negatif. Olahraga yang tepat dan sesuai dapat menghilangkan emosi dan pikiran negatif termasuk masalah percintaan. Selain itu dengan berolahraga, secara biologis produksi endorfin sebagai hormon neurotransmitter akan meningkat.

“Hormon tersebut memberikan rasa senang, Dalam hal ini juga hormon kortisolnya penyebab stres akan berkurang,” katanya.

Dosen Psikologi UNAIR, Tiara Diah Sosialita M Psi Psikolog
Menjaga Kesehatan 

Pelampiasan merupakan hal yang tidak dapat terhindar jika mengalami stres berlebih. Namun, untuk menghindari kebiasaan baru yang mengakibatkan efek buruk pada masa depan. Kita harus bisa melampiaskan pada kegiatan baru yang menyenangkan. Hindari pilihan diri sendiri dalam aktivitas negatif seperti merokok dan meminum alkohol berlebih.

“Kamu bisa main game maupun jalan-jalan agar bisa mendapatkan suasana baru yang lebih menenangkan,” ujarnya.

Menulis Jurnal

Menulis jurnal dapat membantu mengekspresikan pikiran. ceritakan hal yang dialami seperti halnya menulis buku diary. Jelaskan apa yang kamu pikirkan ketika mendapatkan hal negatif. setelah kita menulis dan membaca diwaktu yang berbeda kita dapat insight tentang apa yang terjadi terkait persepsi pada waktu terdahulu

“Dengan itu, remaja akan dapat mengidentifikasi perilaku yang tidak sehat,” tuturnya.

Penulis: Monika Astria Br Gultom

Editor: Feri Fenoria

Baca juga:

Bagaimanakah Peran Fungsi Keluarga pada Masalah Mental Emosional Anak

Stres Psikologis Ibu dan Masalah Emosional dan Perilaku Anak, Apakah berkorelasi?