UNAIR NEWS – Sebanyak 5 mahasiswa teknik industri teliti telemedicine pada layanan kesehatan untuk jangka panjang. Pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini masih tetap ada meskipun tidak separah beberapa tahun lalu. Bahkan pada 23 Februari 2023, Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah tidak berlaku dan mengumumkan bahwa penggunaan masker di luar ruangan sudah tidak wajib lagi.
Meskipun pemerintah sudah memberhentikan PPKM, namun dampak pandemi Covid-19 ini masih sering kita temui yaitu kebiasaan masyarakat dalam penggunaan media online. Tidak hanya ketika berinteraksi dengan orang lain, saat ini perawatan dan layanan kesehatan sudah bisa dari jarak jauh.
Kenalkan Telemedicine
Kini hadir Telemedicine sebagai penyampaian layanan kesehatan dari jarak jauh menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Yang berguna untuk diagnosis, perawatan, pemantauan, dan edukasi terhadap pasien.
Topik itulah yang menarik kelima mahasiswa Teknik Industri, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) untuk teliti telemedicine. Mereka adalah Muhammad Hanif Alvie Nurramdhani (NIM. 162012533002), Dita Setya Purnamasari (NIM. 162012533014), Hardanto Aryotomo (NIM. 162012533031), Nisya Amanda (NIM. 162012533085), dan Muhammad Akbar Sunar (NIM. 162012533060).
Kepada UNAIR NEWS pada Sabtu (6/5/2023), Hanif selaku perwakilan kelompok menjelaskan bahwa kelompok mereka menulis artikel ilmiah “Telemedicine: Relevansi penggunaan layanan kesehatan jarak jauh memasuki fase pendemi Covid-19”.

Manfaat Kesehatan bagi Pasien
Mereka memilih topik ini karena ingin memperkenalkan lagi telemedicine secara spesifik serta upaya pengembangannya di Indonesia. Karena pada dasarnya berbagai metode dapat digunakan melalui telemedicine, seperti video conferencing, remote monitoring (pemantauan jarak jauh), telephone follow-up, saluran telepon call center, email dan sistem berbasis web.
Bahkan alat ini dapat mengurangi biaya kesehatan sehingga para pengguna dapat memanfaatkan tenaga kesehatan secara lebih efisien serta meningkatkan akses ke layanan yang tepat waktu dan adil. Sehingga Telemedicine memberikan banyak manfaat bagi dunia kesehatan di Indonesia.
“Jumlah tenaga medis ahli masih terbatas dan tidak merata di seluruh daerah. Sehingga dengan menggunakan telemedicine, sumber daya medis dapat ditingkatkan melalui konsultasi dengan dokter atau pelayanan kesehatan lain secara online,” ucap Hanif salah seorang perwakilan kelompok.
Selain itu, ujar Hanif, sistem pelayanan telemedicine tidak memerlukan kehadiran fisik pasien di rumah sakit. Sehingga hal ini dapat mengurangi beban kerja rumah sakit, menghemat biaya medis dan biaya perjalanan pasien.
“Telemedicine juga dapat memberikan perawatan yang cepat dan nyaman bagi pasien, serta memungkinkan mereka untuk menerima perawatan di lingkungan yang nyaman seperti dirumah,” lanjutnya.
Berikan Manfaat Bagi Rumah Sakit
Tidak hanya bermanfaat bagi pasien, telemedicine juga dapat membantu pihak rumah sakit dalam mendiagnosa medis, resep, dan saran rujukan untuk pasien. Dengan menggunakan telemedicine, rumah sakit dapat menghemat gaji dokter, serta meminimalisasi biaya pembelian dan pemeliharaan peralatan medis.
“Dengan peningkatan jumlah pengguna telemedicine, ini menjadi peluang bagi rumah sakit untuk mengembangkan sistem telemedicine yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan kepuasan pengguna telemedicine,” kata Hanif.
Sehingga dengan penerapan telemedicine di Indonesia dapat mempermudah pemerintah dalam menjangkau masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan. Dan harapannya pemerintah Indonesia juga dapat berupaya agar telemedicine bisa berfungsi sebagai alat layanan kesehatan bagi mereka yang membutuhkan.
Penulis: Monika Astria Br Gultom/ Hanif, Dita, Hardanto, Nisya, Akbar
Editor: Feri Fenoria
Baca juga: