Universitas Airlangga Official Website

Alumnus Bahasa dan Sastra Indonesia Terangkan Modal Karier bagi Akademisi

Dr Agusniar Dian Savitri SS MPd dalam Kuliah Tamu Alumni pada Selasa (24/5/2023) (Foto: Muhammad Badrul Anwar)

UNAIR NEWS – Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan Kuliah Tamu Alumni pada Selasa (23/5/2023). Acara itu mengusung tema “Akademisi sebagai Pilihan Karier” bagi mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia yang berminat menjadi akademisi. Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia UNAIR tahun 2001 Dr Agusniar Dian Savitri SS MPd hadir sebagai pembicara.

Dalam karier akademisi, alumnus Bahasa dan Sastra Indonesia itu, pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi S2 Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Surabaya hingga tahun 2022. Agusniar menyampaikan bahwa modal awal dalam mengejar karier sebagai akademisi adalah belajar dengan giat, bukan hanya sekadar hadir. Pengetahuan adalah syarat mutlak bagi seorang akademisi. 

“Paling awal adalah belajar, bukan yang penting hadir dan absen. Bagaimana pun, akan sangat terlihat apabila mahasiswa benar-benar belajar atau hanya yang penting hadir,” ungkapnya.

Sebagai modal awal, Agusniar menyatakan bahwa belajar bukan satu-satunya. Penting untuk ditekankan bahwa kejujuran dalam berproses dan keaktifan dalam berorganisasi menjadi upaya lain.

“Dengan jujur, kita dapat melatih diri kita dan akan terbawa sampai kita bekerja nanti. Apa yang kita lakukan sekarang adalah hasil dari proses yang kita lakukan.” 

Lalu, sambung Agusniar, dengan aktif dalam kegiatan mahasiswa kita akan membuka pikiran kita yang tidak kita dapat dari perkuliahan. “Akhirnya, dalam menghadapi suatu masalah kita dapat mencari solusi dengan luas dan melihat dari berbagai sisi.”

Kedua hal tersebut diakumulasikan jadi upaya pertama. Untuk memenuhi target sebagai akademisi, upaya pertama akan memenuhi dan menghasilkan hasil pertama. Sementara itu, menurut Agusniar keberlangsungan karier bukan hanya butuh satu upaya.

“Rumusnya adalah upaya satu menghasilkan hasil satu. Apakah berhenti disitu? Tentu saja tidak. Hasil satu selesai, plus upaya dua agar bisa menghasilkan hasil dua dan seterusnya,” jelasnya. 

Banyak Tantangan

Kendati demikian, Agusniar juga mengakui bahwa rencana, upaya, dan hal yang ia usahakan tidak selalu membawa hasil yang sesuai. Akan ada banyak kendala yang ditemui dalam proses itu. 

“Tidak semua hal berjalan lancar, kita harus punya banyak strategi. Kadang kita harus mengalah dulu untuk maju ke langkah yang lebih banyak,” tuturnya. 

Agusniar menyebut bahwa pemikiran ini adalah bagian dari proses ketika mengikuti kegiatan kemahasiswaan, contohnya organisasi. Dalam organisasi, banyak permasalahan yang akan ditemui. Namun, masalah tersebut akan dilihat dari sudut pandang yang berbeda karena pemikiran bukan hanya dari satu orang.

“Organisasi akan mengubah cara berpikir kita. Dengan mengubah cara berpikir, pola pikir akan jadi berkembang pula,” pungkasnya. (*)

Penulis : Muhammad Badrul Anwar

Editor : Nuri Hermawan