UNAIR NEWS – Demi melebarkan dan menguatkan kerja sama internasional, tiga dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan kunjungan ke Korea Selatan pada Rabu (10/5/2023) hingga Rabu (17/5/2023). Agenda itu dilakukan oleh Dr Lina Puryanti PhD selaku Wakil Dekan III FIB UNAIR, Dr Layli Hamidah MHum selaku Ketua Departemen Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, dan Dr Yuni Sari Amalia PhD selaku Wakil Direktur Direktorat Akademik Universitas Airlangga.
Lina mengatakan bahwa agenda kunjungan kali ini mengunjungi tiga lembaga dan instansi yang ada di Korea, yaitu, Jeonbuk National University (JBNU), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul, dan Seoul National University Asia Center (SNUAC).
Sebelumnya, UNAIR telah memiliki Memorandum of Understanding (MoU) dan menjalin kerja sama dengan JBNU dalam bidang student exchange. Sehingga, agenda kunjungan UNAIR ke Jeonbuk bertujuan untuk memperbarui dan meningkatkan kerja sama kedua pihak. Kali ini, akademisi FIB UNAIR berkunjung ke beberapa departemen yang ada di JBNU, yaitu, English Department, International Studies Departement, JBNU Institute for Southeast Asian, dan Japanese Studies.
“UNAIR sebenarnya telah lama menjalin kerja sama dengan Jeonbuk University. Namun, karena pandemi program student exchange libur. Nah, sekarang ini, kan, pandemi telah berakhir. Jadi kita ingin memperbarui kembali kerja sama ini secara perlahan. Bahkan kalau bisa nantinya jenis kerja sama yang akan bertambah dengan program joint class, staff exchange, join research, and publication,” jelas Lina.
Dirikan Korean Studies
Kunjungan KBRI Korea, lanjutnya, untuk brainstorming rencana FIB UNAIR dalam mendirikan Korean Studies di UNAIR. Di sana, kami meminta bantuan untuk penyusunan materi, modul, teknis pembelajaran, dan persiapan kebutuhan.
Kunjungan terakhir di SNUAC juga memiliki visi dan misi yang serupa, yakni untuk mempelajari dan mengembangkan penelitian dalam pembentukan Korean Studies di UNAIR dan Indonesian Studies di Korea. Sehingga, dalam waktu dekat FIB UNAIR dan SNUAC akan menyiapkan MoU dalam waktu dekat.
Potensi Kerja Sama
Lebih lanjut, Lina menyampaikan bahwa kebutuhan sumber daya manusia untuk kerja sama Indonesia – Korea sangat besar. Sehingga, UNAIR menginisiasi untuk menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga dan instansi di Korea.
“Korea itu memiliki hubungan ekonomi yang besar dengan Indonesia. Salah satu contohnya adalah banyaknya perusahaan milik Korea yang ada di Indonesia. Sedangkan hingga saat ini, hanya terdapat empat lembaga instansi pendidikan di Indonesia yang memiliki program studi Korea. Sehingga, kebutuhan kita untuk dapat mengenal Korea itu sendiri sangat besar. Di satu sisi, orang Korea juga membutuhkan mahasiswa asal Indonesia untuk menjalin kerja sama di bidang itu. Seperti kerja sama ekonomi, kerja sama kebudayaan, dan lainnya,” papar Lina.
Menurut Lina, menjalin kerja sama internasional ini merupakan salah satu tantangan yang membutuhkan persiapan matang, mulai dari mental, komitmen, dan komunikasi.
“Jadi begini, dalam menjalin kerja sama internasional pastinya membutuhkan skill yang luar biasa. Dimana kita harus punya kemampuan mental yang baik dalam me-manage hubungan internasional antar lembaga,” pungkas Wakil Dekan FIB UNAIR itu.
“Kemudian, kita juga harus memiliki sumber daya yang memadai untuk membangun suatu program. Pastinya diperlukan mentalitas dan komitmen sungguh-sungguh. Kita juga harus bisa menjaga hubungan dan perkawanan yang baik agar tetap terhubung. Tantangan tersebut merupakan hal yang biasa dihadapi oleh universita ketika membuat kerjasama internasional,” imbuhnya.
Dalam akhir sesi wawancara, Lina juga menyampaikan bahwa kerja sama adalah kunci keberhasilan dalam mencapai sesuatu. “Together we can make a dream come true. Artinya itu kerja sama antar fakultas, kerja sama antar lembaga, antar negara, antar scholar, antar disiplin itu adalah kunci to make a dream come true,” tutupnya pada akhir sesi wawancara. (*)
Penulis: Aidatul Fitriyah
Editor: Binti Q Masruroh