Universitas Airlangga Official Website

Peranan Teknologi Industri Manufaktur Dalam Mendukung Kestabilan Perekonomian Negara

FTMM NEWS – Cukup stabilnya perekonomian di Indonesia saat ini hal ini dikarenakan dari pertumbuhan industri Indonesia sebesar 4,3% pada tahun 2021. Perekonomian Indonesia saat ini cukup stabil karena imbas dari pertumbuhan industri pada tahun 2021 sebesar 4,3%. Sektor industri manufaktur merupakan sub industri yang paling dominan di Indonesia (yang memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan tersebut). Industri manufaktur adalah industri pengolahan yang di dalam usahanya mengolah bahan mentah menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi yang mempunyai nilai tambah dimana dalam prosesnya dapat dilakukan secara mekanis dengan mesin ataupun tanpa mesin. Industri manufaktur adalah industri yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi ataupun setengah jadi yang memiliki nilai tambah. Proses pengolahan tersebut dapat dilakukan secara mekanis dengan mesin ataupun tanpa mesin. Pada tahun 2022 di Indonesia sendiri memiliki perusahaan manufaktur skala menengah dan besar mencapai 29 ribu perusahaan. Pada tahun 2022, jumlah perusahaan manufaktur skala menengah dan besar yang tercatat di Indonesia mencapai 29 ribu perusahaan.

Industri manufaktur memberikan kontribusi terbesar atas naiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2021 yaitu sebesar 7,07%. Pada periode ini, sektor manufaktur mencatat pertumbuhan sebesar 6,91% meskipun mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19. Tidak hanya itu, industri manufaktur telah mencatat nilai ekspor sebesar USD 139,23 miliar sepanjang Januari-Agustus 2022 atau naik 24,03 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Menperin menegaskan, sektor industri manufaktur secara konsisten memberikan andil yang besar terhadap surplus neraca perdagangan Indonesia. Surplus neraca perdagangan sendiri memiliki arti bahwa nilai ekspor lebih dari nilai impor.

Hal inilah yang membuat industri manufaktur menjadi salah satu industri yang menjanjikan di Indonesia. Selain itu, hal ini juga didukung oleh kondisi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia di Indonesia,  dan juga adanya kesiapan Pemerintah Indonesia untuk menghadapi revolusi industri keempat atau industri 4.0.

Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya  pada era industri 4.0. Oleh karena itu, generasi penerus bangsa perlu ikut andil dalam pengembangan teknologi industri terutama pada sektor manufaktur. 

Revolusi industri 4.0 berkembang sangat cepat bahkan dapat dihitung dengan hitungan detik. Perkembangan ini dipercepat dengan perkembangan teknologi internet yang merupakan basis utama dari industri 4.0. Selain itu, komponen-komponen pendukung industri 4.0 dapat diakses oleh siapa saja dan dimana saja. Oleh karena itu, revolusi industri 4.0 akan menjadi pendorong terjadinya kestabilan ekonomi Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut telah menetapkan inisiatif Making Indonesia 4.0 yang merupakan sebuah peta jalan terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi, dengan aspirasi besar untuk membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi dunia di tahun 2030. 

Revolusi industri 4.0 menghadirkan teknologi berbasis internet digital, dimana semua pekerjaan bisa dioptimasi tanpa campur tangan orang banyak. Salah satu contohnya adalah dengan ditemukan IoT atau Internet of Things. Perangkat IoT adalah jenis perangkat yang memanfaatkan jaringan internet untuk terkoneksi dengan perangkat lainnya. Mesin-mesin besar di industri manufaktur yang dulunya harus dioperasikan manual, berubah menjadi otomatis. Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan disebut-sebut sebagai salah satu inovasi yang paling berpengaruh di era revolusi industri 4.0 menjadi bukti bahwa perkembangan dunia digital sudah sangat maju. Pada tahap ini, implementasi AI pada komputer bisa dibilang memiliki kecerdasan seperti layaknya manusia pada umumnya. Dalam industri manufaktur, AI bisa membantu perusahaan dalam memprediksi kapan mesin perlu diperbaiki, bagaimana proses logistik berjalan dan perkiraan tiba/barang habis, sampai mengatur jadwal secara optimal. 

Saat ini, hampir semua kegiatan bisa diakses lewat aplikasi. Di sektor industri, berbagai perangkat lunak dibuat untuk mempermudah kinerja dan kolaborasi antar divisi di dalam perusahaan. Contohnya pada sektor industri manufaktur, berbagai aplikasi dapat digunakan untuk mengelola proses produksi, mengelola bahan baku, quality control, mengatur penjadwalan produksi, dan mengelola data pemasok.

Penulis : Fanny Sugma Parcellia Mahasiswa Teknik Industri, Universitas Airlangga.