Universitas Airlangga Official Website

Pengmas BEM FKM Dukung Pencegahan Stunting di Indonesia

Penyampaian materi sosialisasi pencegahan stunting di SDN 1 Jambangan oleh AMAZI UNAIR. (Foto: Dokumentasi Narasumber)

UNAIR NEWS – Stunting hingga kini masih menjadi permasalahan serius di Indonesia. Tingginya angka stunting bisa saja menjadi ancaman bagi Indonesia. Terlebih lagi, Indonesia akan segera menghadapi bonus demografi.

Menyikapi hal tersebut, Asosiasi Mahasiswa Gizi (AMAZI) BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung pada Selasa (30/5/2023) di SDN 1 Jambangan, Surabaya. Pengabdian masyarakat itu merupakan puncak dari pelaksanaan Lifestyle Clinic Club (LCC) yang telah berlangsung sejak 13 Mei lalu.

Najla Muhammad Kuddah selaku ketua pelaksana menuturkan, kegiatan pengabdian masyarakat itu bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mengurangi tingginya angka stunting di Indonesia. Tidak hanya itu, pelaksanaan ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman bagi para mahasiswa gizi untuk melatih kemampuannya dalam melakukan asesmen dan konseling gizi.

“Kami menggelar acara ini dengan tujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa khususnya dalam melatih kemampuan asesmen dan konseling gizi, dan juga untuk memberantas stunting sejak dini,” ucap Najla.

Pelaksanaan Kegiatan

Sebelumnya, pembukaan kegiatan LCC melalui workshop yang berlangsung di FKM UNAIR. Dalam workshop tersebut, ada pembahasan beberapa masalah seputar pengantar konseling gizi, peningkatan komunikasi dalam konseling, serta konseling pencegahan stunting pada anak-anak dan remaja.

Setelah itu, rangkaian acara ditutup dengan pengabdian masyarakat di SDN 1 Jambangan sebagai puncaknya. Pengabdian masyarakat itu terbilang sukses dan berjalan lancar. Pasalnya, siswa-siswi yang hadir sangat aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi pencegahan stunting, pengukuran tinggi dan berat badan, serta rangkaian acara hiburan lainnya.

Alhamdulillah, siswa-siswi di SDN 1 Jambangan juga sangat antusias mengikuti serangkaian acara. Apalagi saat kami mengajak mereka untuk menerbangkan balon-balon berisi cita-cita mereka,” terang Najla.

Sarana Memanfaatkan Ilmu

Berlangsungnya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut memiliki arti penting bagi AMAZI UNAIR. Pasalnya, kegiatan itu menjadi salah satu upaya mereka dalam memanfaatkan ilmu yang diperoleh dengan mengabdikan diri secara langsung di masyarakat.

“Sebagai mahasiswa S1 Gizi, kami juga dituntut untuk melakukan sebuah pengabdian kepada masyarakat dengan memanfaatkan ilmu yang telah kami pelajari. Setidaknya hal itu harus kami latih sejak masih di bangku kuliah,” ucap Najla.

Oleh karena itu, Najla berharap, pelaksanaan pengabdian masyarakat ini bisa membantu mahasiswa mempersiapkan diri sebagai ahli dan konselor gizi. Serta, mendukung upaya pemerintah dalam memberantas stunting di Indonesia.

“Kegiatan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri menjadi ahli dan konselor gizi pada masa mendatang. Dan yang paling penting dapat membantu menangani masalah gizi dan stunting di Indonesia dalam jangka panjang,” pungkasnya. (*)

Penulis: Yulia Rohmawati

Editor: Binti Q. Masruroh