UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR kembali menggelar webinar Bina Desa pada Sabtu (3/6/2023). Webinar bertajuk Bersinergi Mengembangkan Potensi dan Cerdaskan Generasi untuk Mewujudkan Desa Kreatif sebagai Bentuk Pengabdian Masyarakat itu menghadirkan Duta Pendidikan Indonesia 2022, Devita Riana, serta entrepreneur sekaligus dosen FEB UNAIR, Dr Tri Siwi Agustina SE Msi.
Devina mengatakan bahwa pengabdian masyarakat merupakan salah satu kegiatan penting yang harus mahasiswa ikuti. Terlebih, di era transformasi permasalahan di masyarakat terus bermunculan dan cenderung semakin kompleks sehingga mahasiswa perlu memberikan aksi nyata melalui pengabdian.
Beragam Pengabdian
Devita secara lanjut menerangkan bahwa terdapat beragam pengabdian yang dapat diaplikasikan pada masyarakat. Salah satu bentuk paling umum dalam pengabdian masyarakat adalah pendidikan dan pengajaran. Hal itu, kata Devita, didasari fakta bahwa masih terdapat berbagai permasalahan, seperti kesenjangan dan tidak meratanya infrastruktur pendidikan.
“Kalau ngomongin pendidikan, itu sangat relevan dengan pengabdian karena masih banyak kesenjangan, seperti aksesibilitas yang jomplang antara kota dan desa, terus juga literasi yang rendah,” tutur Devita.
Selain pendidikan, sambungnya, keterampilan kewirausahaan, lingkungan hidup dan kesehatan, serta program pemberdayaan masyarakat juga dapat menjadi pilihan fokus dalam pengabdian masyarakat.
Devita juga memberikan beberapa tips dalam sebelum terjun dalam pengabdian masyarakat. Pertama, menurutnya penting untuk melakukan identifikasi masalah dan menemukan kebutuhan masyarakat. Ia mengimbau untuk tidak mengidentifikasi masalah hanya melalui asumsi pribadi.
“Menurut aku jangan lewat asumsi saja, ya. Jadi, jangan hanya berdasarkan penglihatan sekilas aja, harus terjun dulu ke lapangan dan melibatkan masyarakatnya itu sendiri agar tahu keadaan dan realitanya seperti apa,” ucapnya.
Selain identifikasi masalah, mahasiswa juga perlu melakukan riset pemahaman dan buat rencana tindakan, menentukan target, menemukan metode efektif, melibatkan masyarakat, serta berkolaborasi dengan mitra.
Tekankan SDGs
Senada dengan Devita, Tri Siwi selaku pemateri kedua juga menyampaikan beberapa bentuk kontribusi dalam pengabdian masyarakat. Menurutnya, mahasiswa dapat memberikan pelatihan dan keterampilan yang berorientasi pada peningkatan kemandirian masyarakat, khususnya di bidang ekonomi.
Siwi melanjutkan, dalam pengabdian masyarakat, mahasiswa dapat menjadikan sustainable development goals (SDGs) sebagai acuan program. Dengan demikian, secara langsung maupun tidak, mahasiswa juga telah turut mendukung program pembangunan berkelanjutan dari pemerintah Indonesia.
“Sebaiknya kita menekankan pada SDGs, karena kita sekarng berada pada era pembangunan berkelanjutan,” kata Tri Siwi.
Sebagai seorang dosen, Siwi memastikan bahwa kegiatan yang berkaitan dengan kepedulian terhadap masyarakat akan selalu ada di universitas. Selain itu, universitas juga selalu mendorong mahasiswanya dalam melakukan pengabdian masyarakat. Hal itu terbukti dari kegiatan-kegiatan seperti KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang kini semakin beragam.
“Sebenarnya kalau dari sisi kampus, kegiatan yang berkaitan dengan kepedulian terhadap masyarakat itu selalu ada. Buktinya adalah ada KKN yang dulu hanya dua mingguan, sekarang jadi kurang lebih satu bulan. Saya rasa itu adalah langkah yang tepat karena kita bisa melakukan sesuatu ke masyarakat dalam waktu tersebut,” tandasnya.
Penulis: Yulia Rohmawati
Editor: Binti Q. Masruroh