Universitas Airlangga Official Website

Rayakan Ulang Tahun Ke-12, RS UNAIR Terus Perluas Kolaborasi

Suasana pemotongan tumpeng bersama oleh jajaran manajemen RS UNAIR. Perayaan ulang tahun dilaksanakan pada Rabu (14/6/2023). (Foto: Humas RS UNAIR)
Suasana pemotongan tumpeng bersama oleh jajaran manajemen RS UNAIR. Perayaan ulang tahun dilaksanakan pada Rabu (14/6/2023). (Foto: Humas RS UNAIR)

UNAIR NEWS – Rumah Sakit (RS) Universitas Airlangga (UNAIR) merayakan ulang tahun ke-12 pada Rabu (14/6/2023). Berbeda dengan tahun sebelumnya, tema yang diusung dalam perayaan ulang tahun kali ini adalah Fostering a Culture of Collaboration for Holistic Hospitality.

Prof Dr Nasronuddin dr SpPD KPTI FINASIM yang merupakan Direktur RS UNAIR mengatakan bahwa RS UNAIR merupakan salah satu RS dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang lengkap.

“Pelayanan yang kami berikan berupa pelayanan modern konvensional dan tradisional. Di sini sudah lengkap, ya, fasilitasnya,” katanya.

Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Selain itu, RS UNAIR sebagai salah satu rumah sakit pendidikan turut berperan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya adalah penelitian. RS UNAIR telah bekerja sama dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri untuk melakukan penelitian. Salah satunya uji klinis.

Beberapa instansi yang bekerja sama contohnya seperti Oxford University, World Health Organization (WHO), beberapa instansi dari Tiongkok, hingga Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Riset yang RS UNAIR lakukan menjadi aksi nyata untuk menjadikan Indonesia mandiri.

“Hilirisasi riset yang kita bangun dengan harapan bahwa RS UNAIR bisa memberikan sumbangsih kepada pemerintah. Kami mendorong Indonesia untuk bisa mandiri, salah satunya dalam membuat produk kesehatan,” tuturnya.

Hasilkan Produk Kesehatan Mandiri

Beberapa produk kesehatan telah RS UNAIR ciptakan. Produk tersebut seperti kaki atau tangan palsu yang lengkap dengan sensor, implan tulang, kursi operasi, alat pemakaman jenazah infeksius, tak lupa juga robot RAISA yang diluncurkan saat pandemi Covid-19, dan masih banyak lagi.

“Dulu kalau implan seperti implan tulang, kita selalu impor dari luar negeri. Tapi sekarang RS UNAIR sudah bisa membuat sendiri,” papar Prof Nasron.

Perluas Jaringan Kolaborasi

Dalam hal pendidikan RS UNAIR, terus bergerak untuk melaksanakan fungsi sebagai rumah sakit pendidikan dengan baik. Berbagai macam pelatihan juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dan staf RS. Selain itu RS UNAIR memiliki berbagai mitra dalam hal kolaborasi bidang pendidikan. Beberapa mitra tersebut seperti Indonesia, Jepang, Malaysia, Belanda, Inggris, Pakistan, Palestina, Austria, China, Singapura, dan Korea Selatan. Menurut Prof Nasron, hal inilah yang membedakan RS UNAIR dengan institusi RS lain.

“Ini yang menjadi pembeda RS UNAIR dengan RS lain. Bekerja di RS UNAIR bukan hanya sekedar bekerja. Tapi kami juga bisa memberikan mereka kesempatan belajar di luar negeri dan kami fasilitasi,” ungkap Prof Nasron.

Tak berhenti sampai di situ, RS UNAIR terus memperluas jaringan kolaborasi seiring dengan bertambahnya usia. Prof Nasron mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, perwakilan RS UNAIR akan berkunjung ke Eropa membahas rancangan kerja sama.

“Kami ada unit khusus stroke dan sudah beberapa RS di Eropa percaya. Selanjutnya kami akan melakukan kunjungan ke sana untuk membicarakan kolaborasi dalam hal pendidikan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Binti Q. Masruroh